BPPTKG: Tidak Ada Kenaikan yang Signifikan pada Guguran Kubah Merapi

27 Desember 2018 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap solfatara keluar dari kubah lava gunung Merapi terlihat dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Asap solfatara keluar dari kubah lava gunung Merapi terlihat dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
ADVERTISEMENT
Guguran kubah lava di puncak Gunung Merapi kembali terjadi pada Kamis (27/12) pagi. Guguran tersebut teramati oleh CCTV pada pukul 08.45 WIB dan arah guguran ke barat laut di dalam area kawah.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam siaran langsung di Twitter BPPTKG menyatakan bahwa tidak ada kenaikan yang signifikan dalam guguran kali ini.
“Ini gugurun di data-data sering kami rilis. Tidak ada kenaikan yang signifikan untuk guguran ini,” jelasnya, Kamis (27/12).
Lanjutnya, guguran kubah lava sendiri sudah terjadi sejak Agustus lalu dengan arah guguran ke dalm kawah kemudian ke arah barat laut.
“Nah sekarang ini mulai Desember beberapa kali mengarah ke hulu Kali Gendol,” katanya.
Saat ini status Merapi sendiri masih Level 2 atau Waspada. BPPTKG pun meminta agar masyarakat tetap tenang dan senantiasa memantau informasi melalui media sosial BPPTKG.
ADVERTISEMENT
“Banyak sekali metode yang kita gunakan memberikan edukasi kepada masyarakat kepada masyarakat salah satunya sosialisasi, koordinasi dengan instansi terkait kemudian kita memberikan wajib latih masyarakat di wilayah rawan bencana. Dan memberi informasi dengan poster dan media sosial kita,” katanya.
“Ini media sosial ini kami coba untuk memberi informasi yang tepat dan masyarakat tidak terprovokasi dan membuat resah,” ujarnya.