BPTJ Minta Anies Perpanjang Ganjil-Genap hingga ERP Berlaku Akhir 2019

12 November 2018 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan bermotor melintasi gerbang jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/8). (Foto: Jamal Ramadhan/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan bermotor melintasi gerbang jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/8). (Foto: Jamal Ramadhan/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) saat ini tengah mempersiapkan pemberlakuan sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau gerbang jalan berbayar di Jakarta. Rencananya, sistem ERP dioperasikan pada akhir tahun 2019 untuk menggantikan kebijakan ganjil-genap.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Kepala BPTJ Bambang Prihartono akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambahkan waktu sistem ganjil-genap. Hal tersebut lantaran rencana awal sistem ganjil-genap rampung pada Desember 2018.
"Yang peluasan (sistem ganjil-genap) 'kan sampai Desember, kalau tol 'kan jalan terus. Kita masih evaluasi terus. Saya harapkan saya evaluasi nanti kasih masukan dengan Pak Gubernur (Anies Baswedan) kira-kira setelah Desember kebijakannya apa? Saya sarankan diperpanjang terus sampai ERP jadi," ucap Bambang di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (12/11).
Kendaraan bermotor melintasi gerbang jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/8). (Foto: Jamal Ramadhan/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan bermotor melintasi gerbang jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/8). (Foto: Jamal Ramadhan/Kumparan)
Bambang menambahkan, sitem integrasi ganjil-genap memang bukan sistem yang diberlakukan dalam jangka waktu yang lama. Menurutnya, selain pertumbuhan penduduk yang semakin padat, masyarakat akan memiliki opsi lain untuk menghadapi sistem ganjil-genap.
ADVERTISEMENT
"Karena memang pertumbuhan makin tumbuh terus orang. 'Kan akhirnya orang bicara mobil dua, bicara mobil second, bicara naik motor. Maka itu, untuk merawatnya, saya campaign terus kalau naik motor itu keselamatannya diragukan," tuturnya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono saat presentasi dalam Konferensi Internasional CSID AUN-SCUD di JS Luwansa, Jakarta, Senin (12/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono saat presentasi dalam Konferensi Internasional CSID AUN-SCUD di JS Luwansa, Jakarta, Senin (12/11). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ERP diterapkan untuk mengurangi kemacetan dan jumlah kendaraan yang masuk Jakarta. Semakin padat kondisi lalu-lintas di Jakarta, tarif ERP akan semakin tinggi.
Rencananya, ERP akan ditempatkan di sejumlah ruas jalan yang terbagi dalam 3 ring. Salah satunya, ruas jalan Sudirman-Thamrin.
"ERP ada di tiga ring, ring 1 di Sudirman-Thamrin, ring 2 di luar Sudirman-Thamrin di ring 3 di perbatasan. Sekarang kami BPTJ bekerja di ring 3, kenapa di perbatasan? Karena di situ ada jalan nasional," jelas Bambang.
ADVERTISEMENT