news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Brigjen (Purn) Pol Siswandi Mengaku Diminta Mahar PKS di Cirebon

13 Januari 2018 20:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang dan DPR (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang dan DPR (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polemik mengenai isu mahar dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 terus menghangat. Setelah, La Nyalla yang mengaku dimintai mahar oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto, kini muncul calon kandidat lain yang membuka suara.
ADVERTISEMENT
Pasangan Brigjen Pol (purn) Siswandi dan Euis Fety Fatayati yang diusung oleh koalisi umat itu gagal maju di Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Cirebon, Jawa Barat. Penyebabnya, karena salah satu partai pengusung meminta mahar miliiaran rupiah.
"Terima kasih kepada partai pengusung koalisi umat khususnya Gerindra dan PAN yang tidak meminta mahar sedikitpun," kata Siswandi seperti dikutip dari Antara, Sabtu, (13/1)
Namun, salah satu partai koalisi (PKS) meminta mahar sampai miliiaran. Padahal, koalisi umat yang terdiri dari tiga partai, yaitu PAN, Gerindra dan PKS sebelumnya telah bersepakat untuk mengusung pasangan Siswandi-Euis pada Pilwalkot Cirebon.
Akhirnya, Siswandi-Euis harus menerima kenyataan pahit bahwa PKS tidak mengeluarkan rekomendasi sampai batas akhir pendaftaran ke KPU Cirebon. Dengan demikian, pasangan itu gagal maju, akibat syarat kursi sebagai tidak terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku tidak keluarnya rekomendasi dari PKS karena dirinya tidak memenuhi permintaan mahar yang diminta oleh partai tersebut, apalagi nominal mahar yang diminta cukup tinggi. Siswandi mengatakan nominal mahar tersebut diminta oleh salah satu pengurus PKS Mr D pada H-1 pendaftaran.
"Pembicaraan sudah mengarah kepada mahar dan menyebut angka naik turun sampai pada malam itu (batas akhir pencalonan) naiknya lima kali lipat. Itu sangat saya sayangkan, sedangkan saya komitmen dari awal mencalonkan tidak bermahar," tuturnya.
Sementara itu ketika akan dikonfirmasi mengenai mahar yang diminta oleh PKS, pengurus partai tersebut tidak ada di kantor dan ketika ditelpon tidak ada jawaban. Pilkada Cirebon kini dipastikan hanya diikuti oleh dua pasangan, yaitu petahana Nasrudin Azis-Eti Herawati serta Setiawan Budiman-Effendi Edo.
ADVERTISEMENT