BSSN Antisipasi Banyaknya Ancaman Siber di Pemilu 2019

Kepala BSSN Djoko Setiadi (tengah) di Reformasi Birokrasi Expo, Auditorium Roebioni Kertopati, Jakarta. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap ada banyak potensi ancaman siber saat penyelenggaraan Pemilu 2019. Namun, Kepala BSSN Djoko Setiadi tak merinci ancaman tersebut.

"Banyak sekali. Ya kan juga bisa lihat di media, nanti kalau saya sebutin semua kok terlalu banyak," kata Djoko di pameran Reformasi Birokrasi Expo di Kantor BSSN, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Senin (17/9).

Dengan banyaknya ancaman, ia menegaskan BSSN akan melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi agar Pileg dan Pilpres 2019 dapat berjalan lancar. Antisipasi itu dilakukan dengan merangkul semua lembaga yang memiliki kekuatan siber.

"Saya pikir ya pasti berperan, BSSN selalu menggandeng merangkul semua komponen bangsa ini yang mempunyai kompetensi mempunyai kekuatan siber kita bekerja bersama-sama. Sehingga BSSN tidak bekerja sendirian," ujarnya.

Kepala BSSN Djoko Setiadi (kanan) di Reformasi Birokrasi Expo, Auditorium Roebioni Kertopati, Jakarta. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)

Pada rangkaian penyelengaraan Pemilu 2019, sejumlah informasi hoaks telah beredar di dunia maya. Salah satunya yakni beredarnya video hoaks tentang kericuhan di MK. Padahal video tersebut merupakan simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang dilakukan di MK.

Pameran Reformasi Birokrasi Expo yang diadakan oleh BSSN tersebut diselenggarakan pada 17-18 September. Pameran bertujuan untuk mempublikasikan hasil kinerja BSSN dan macam-macam pelayanan publik dari BSSN.

"Ada 7 layanan publik juga yang kita sosialisasikan, yakni pengelolaan informasi dan dokumentasi, layanan pengadaan secara elektronik, museum sandi, layanan keamanan sistem informasi, aduan siber, layanan sertifikat elektronik dan layanan konsultasi penanggulangan dan pemilihan insiden siber," ujar Djoko.