news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Buah Tangan Diplomat Muda untuk Anak-Anak Perbatasan di Sebatik

6 November 2018 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cuaca benar-benar tidak bersahabat ketika para peserta Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-62 berkunjung ke Sekolah Tapal Batas Sebatik pada Selasa (6/11). Hujan perlahan turun tak lama setelah para diplomat menginjakkan kakinya di sekolah besutan Suraidah (60).
ADVERTISEMENT
Kini di sekolah yang berada hanya beberapa kilometer dari garis perbatasan Indonesia-Malaysia itu semakin manis tatkala para diplomat muda meninggalkan sepetak taman yang dinamai ‘Taman Diplomat’
Suasana Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
Lewat taman itu, harapannya anak-anak di Sekolah Tapal Batas mulai berani bermimpi. Sebab, mereka memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain di setiap jengkal wilayah Indonesia. .
“Jadi dosen, diplomat, wartawan, pengusaha, menteri dan presiden. Taman Diplomat hanya merupakan simbol pengingat bagi anak-anak bahwa mereka berhak atas masa depan yang gemilang, ujar M. Aji Surya, Direktur Sesdilu kepada kumparan di Sebatik, Selasa (6/11).
Peresmian Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Taman Diplomat di Sekolah Tapal Batas di Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M Fadri Rizal/kumparan)
Sekolah Tapal Batas berdiri di bawah Yayasan Ar-Rasyid Nunukan di Desa Sungai Limau, Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara. Letaknya, berada di tengah hutan dan perkebunan sawit sehingga akses jalan dan listrik susah.
ADVERTISEMENT
“Di sini kesulitannya banyak, akses jalan, listrik kemudian air dan juga tenaga pengajar,” ujar Pendiri Sekolah Tanpa Batas Suraidah saat berbincang dengan kumparan.
Diplomat Muda peserta Sesdilu ke-62 di Sekolah Tapal Batas Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M. Fadri Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diplomat Muda peserta Sesdilu ke-62 di Sekolah Tapal Batas Sebatik, Selasa (6/11/2018). (Foto: M. Fadri Rizal/kumparan)
Kunjungan peserta Diklat Sesdilu ke-62 ke Sekolah Tapal Batas pun mampu menambah semangat para siswa. Apalagi, para diplomat muda itu sempat mengajarkan beberapa materi tentang patriotisme.
“Mereka (diplomat muda) menentukan sendiri metode yang digunakan, kami kasih guidelines agar membuat minat siswa didik terkait profesi diplomatik dan patroitisme,” ujar Taufik Ridho Upt Sesdilu kepada kumparan Selasa (6/11).
Beberapa ilmu yang diajarkan para diplomat muda tersebut meliputi pengenalan nama pahlawan, nama-nama daerah, berhitung , hingga pengetahuan mengelola sampah. Salah satu tujuannya, agar anak-anak itu bisa punya masa depan yang lebih baik dibanding orang tua mereka.
ADVERTISEMENT
Kunjungan para diplomat muda ke Sekolah Tapal Batas itu adalah rangkaian dari acara ‘Community Service In Tarakan, Nunukan, Sebatik and Tawau’ yang dihelat sejak Senin-Kamis, 5-8 November 2018. Kegiatan itu adalah buah dari kerjasama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan PT Pertamina EP.