Buat KIP Kuliah, Jokowi Cerita Khawatir Tak Bisa Lanjutkan Pendidikan

28 Februari 2019 23:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Bagikan PKH dan KIP di Gresik Foto: Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Bagikan PKH dan KIP di Gresik Foto: Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Capres 01 Jokowi memberikan sambutan saat menghadiri silaturahmi Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf di Hotel Magna, Kota Gorontalo, Kamis malam ( 28/2).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi kembali menyinggung rencananya dalam meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
"Saya sampaikan ini nasional nantinnya juga kita akan keluar lagi KIP Kuliah yang membuat mahasiswa senang, SMA yang mau kuliah juga senang. Ini pembangunan SDM Indonesia ke depan maka kita bisa bersaing dengan negara lain," kata Jokowi.
Jokowi Hadiri Silaturahmi TKD Jokowi-Ma'ruf Provinsi Gorontalo di Hotel Magna Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Dalam rencana tersebut, dapat memberikan kepastian untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga, tak ada lagi ketakutan karena tak bisa masuk dalam bangku kuliah.
Jokowi kemudian bercerita soal masa kecilnya dulu yang susah, sehingga dipenuhi dengan ketakutan tak bisa melanjutkan pendidikannya.
"Jadi apabila ada yang kurang mampu seperti saya alami waktu kecil, remaja, ketakutan saya kalau saya tidak bisa sekolah, kuliah. Saya lahir di pinggir sungai, di bantaran sungai," jelasnnya.
Presiden Jokowi disambut ketika tiba di Bandara Djalaludin, Provinsi Gorontalo. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden - Muchlis Jr
Apalagi, dengan profesi bapaknnya yang hanya penjual bambu dan kayu membuat Jokowi khawatir tak bisa melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, dia menekankan alasan inilah yang menjadi faktor akan diluncurkannya Kartu Indonesia Pintar.
ADVERTISEMENT
"Orang tua jualan bambu dan kayu. Kadang-kadang bapak saya nyambi nyopir. Ketakutan keluarga enggak bisa nyekolahkan anak, apalagi kuliahkan anak, selalu masuk dalam otak saya. Inilah keluar yang namannya KIP Kuliah," jelas Jokowi.
"Sudah 5 tahun kita fokus infrastruktur. 5 tahun ke depan geser pembangunan SDM programnya membuat KIP Kuliah," pungkasnnya.