Buka Konvensi Humas, Jokowi Minta Etika Pemberian Informasi Dijaga

10 Desember 2018 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka Konvensi Humas Nasional 2018 yang menyoroti Revolusi Industri 4.0. Dalam sambutannya, ia berpesan agar para pekerja di bidang hubungan masyarakat (humas) menjaga standar moral dalam penyampaian informasi di era perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral dan etika yang tinggi dari penggunaannya," kata Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/12).
Pesan menjaga moral tersebut dipertegas Jokowi sebanyak dua kali. Pasalnya, ia menilai di era perkembangan teknologi ini banyak hoaks, fitnah, hingga ujaran kebencian yang bertebaran.
Dengan adanya informasi negatif tersebut, kerja-kerja sebuah perusahaan maupun pemerintahan seolah sia-sia. Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk menarik wisatawan mancanegara.
"Tapi harus diingat, kalau pemberitaannya kurang tepat, itu percuma semuanya dan wisatawan tidak jadi datang. Demikian pula dengan investasi," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Istana Negara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Istana Negara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Dalam hal ini Jokowi menganggap peran humas dibutuhkan. Mereka harus memberikan informasi kepada publik tentang kinerja dan sebuah tawaran yang membentuk reputasi dan kepercayaan.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menegaskan, untuk mencapai kepercayaan dan reputasi itu, humas tak boleh menjelekkan pihak lainnya. Apalagi sampai menyebarkan hoaks.
"Bagi bapak ibu humas pemerintahan, ya sama. Berkewajiban membangun reputasi pemerintah, membangun trust masyarakat kepada pemerintah. Tanpa memberitakan keburukan siapa pun. Apalagi, sekali lagi, menebarkan hoaks, fitnah, ujaran kebencian," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga berharap pekerja humas bisa ikut membantu agar ada peningkatan literasi digital untuk masyarakat. Jika masyarakat melek digital, informasi bisa tersaring secara benar.
"Sehingga warga masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi informasi digital, tapi juga warga masyarakat mampu memilih dan memilah informasi, mampu melakukan kroscek, mampu melakukan klarifikasi, jika menerima sebuah informasi," ucapnya.
Jokowi selanjutnya menyampaikan selamat atas Konvensi Humas Nasional 4.0 ini. Ia mengatakan, jarang konvensi humas dibuka di Istana Negara.
ADVERTISEMENT
"Seminggu yang lalu saya diberi tahu, ya kami buka di istana negara. Karena dalam dunia yang makin kompetitif ini, peran humas sangat sentral, sangat-sangat penting," tegasnya.
Konvensi humas tersebut diadakan oleh Perhumas pada 10-11 Desember. Acara dipusatkan di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat. Konvensi tahunan ini mengangkat tema 'Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan & Reputasi Indonesia'.
Acara diikuti sekitar 800 anggota Perhumas dari pemerintahan, berbagai perusahaan di Indonesia hingga humas BUMN. Salah satu yang hadir yakni Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.