Buku Terakhir Stephen Hawking: Jawaban atas Pertanyaan Besar

16 Oktober 2018 6:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking saat muda. (Foto: Instagram  @erika_paleta)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking saat muda. (Foto: Instagram @erika_paleta)
ADVERTISEMENT
Karya akhir Stephen Hawking, yang menulis isu-isu dari eksistensi Tuhan hingga potensi perjalanan waktu, diluncurkan pada Senin (15/10) oleh anak-anaknya. Buku ini mampu membantu melengkapi karya-karya Hawking setelah kematiannya.
ADVERTISEMENT
Hawking sebenarnya diminta mengerjakan buku berjudul "Jawaban Singkat untuk Pertanyaan Besar" itu tahun lalu . Namun, dia tidak menyelesaikannya karena terlebih dahulu meninggal dunia pada Maret 2018, saat berusia 76 tahun.
Sementara, buku ini diselesaikan oleh keluarganya dan kolega akademis, dengan mengambil materi dari arsip pribadi Hawking.
"Dia secara teratur bertanya satu set pertanyaan," kata putrinya, Lucy Hawking, di Science Museum di London.
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
Buku itu adalah upaya untuk "menyatukan jawaban paling definitif, paling jelas, dan paling otentik yang dia berikan.
"Kami semua hanya berharap dia ada di sini untuk melihatnya," tambah sang putri,
Hawking, yang duduk di kursi roda karena penyakit motor neuron, mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap misteri alam semesta.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, adapun pertanyaan besar yang banyak diajukan selama ini antara lain:
- Apakah ada Tuhan?
- Bagaimana semua itu dimulai?
- Apa yang ada di dalam lubang hitam?
- Bisakah kita memprediksi masa depan?
- Apakah perjalanan waktu mungkin?
- Apakah kita akan bertahan hidup di Bumi?
- Apakah ada kehidupan cerdas lainnya di alam semesta?
- Haruskah kita menjajah ruang?
- Akankah kecerdasan buatan mengakali kita?
- Bagaimana kita membentuk masa depan?
Berbagai tantangan
Dalam bukunya, Hawking mengatakan manusia tidak memiliki pilihan selain meninggalkan Bumi, dengan risiko "dimusnahkan" jika tidak.
Pun dia mengatakan komputer akan mengambil alih manusia selama 100 tahun ke depan.
"Kita perlu memastikan bahwa komputer memiliki tujuan yang sejalan dengan kita."
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
Dia mengatakan, pada saat orang menyadari apa yang terjadi dengan perubahan iklim, itu mungkin sudah terlambat.
ADVERTISEMENT
Lalu, Hawking mengatakan penjelasan paling sederhana, Tuhan tidak ada dan tidak ada bukti yang dapat diandalkan untuk kehidupan setelah kematian, meskipun orang dapat hidup melalui pengaruh dan gen mereka.
Dia mengatakan, dalam 50 tahun mendatang, kita akan memahami bagaimana kehidupan dimulai dan mungkin menemukan apakah kehidupan ada di tempat lain di alam semesta.
"Dia sangat khawatir bahwa pada saat tantangan sedang global, kami menjadi semakin lokal dalam pemikiran kami," kata Lucy Hawking.
"Ini adalah panggilan untuk persatuan, kemanusiaan, untuk membawa kita kembali bersama dan benar-benar menghadapi tantangan di depan kita."