Buletin Dakwah di Ciracas Bermuatan Politis, DMI Beri Klarifikasi

11 Januari 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin buka suara soal beredarnya buletin dakwah DMI cabang Ciracas yang bertema 'Tahun Semangat Baru untuk Pemimpin Baru'. Ia membantah ada keterlibatan pihaknya dalam buletin yang terbit pada Jumaddil Awwal 1440 Hijriah atau Januari 2019 itu.
ADVERTISEMENT
"DMI adalah organisasi yang independen, yang tidak terkait dan tidak terlibat dalam aktivitas politik. Visi DMI jelas untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid, sehingga segala upaya yang dilakukan DMI hanya dalam konteks visi tersebut," ucap Syafruddin dalam keterangannya, Jumat (11/1).
Syafruddin menegaskan, masjid sebagai tempat ibadah sama sekali tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan politik manapun. Selain itu, salah satu tugas dari DMI adalah menjaga sinergi dan keseimbangan antara fisik masjid, pengurus, serta para jemaahnya.
"Sehingga, buletin Dakwah DMI cabang Ciracas tersebut tidak mencerminkan visi misi maupun pandangan DMI. Tetapi, itu adalah pikiran dari oknum yang mencoba menunggangi DMI untuk kepentingan pribadi dan politik," tegasnya.
Buletin DMI cabang Ciracas bulan Januari. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Buletin DMI cabang Ciracas bulan Januari. (Foto: Dok. Istimewa)
Ia juga menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir hal tersebut dan akan segera melakukan langkah penertiban di badan organisasi DMI. Selain itu, ia juga akan menggelar konsolidasi internal untuk mencegah hal serupa terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak mentolerir hal tersebut dan sedang menempuh langkah penertiban, menegakkan disiplin organisasi DMI, dan konsolidasi internal agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang," pungkasnya.
Artikel dalam buletin tersebut menyinggung masalah utang Indonesia kepada pemerintahan komunis China. Selain itu, dalam artikel yang sama disebut gerakan 212 dan seluruh umat Islam akan mewujudkan pemimpin baru bagi Indonesia.