Buntut Pembunuhan Amelia, Angkot Jurusan Cianjur-Bogor Sepi Penumpang

6 Agustus 2019 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkutan umum jenis L300 jurusan Bogor-Cianjur, Jawa Barat, membutuhkan waktu lama untuk mendapat penumpang akibat terkena imbas pembunuhan yang dilakukan oknum supir tembak terhadap mahasiswi IPB yang selama ini kerap mengunakan jasa angkutan tersebut. Foto: Ahmad Fikri
zoom-in-whitePerbesar
Angkutan umum jenis L300 jurusan Bogor-Cianjur, Jawa Barat, membutuhkan waktu lama untuk mendapat penumpang akibat terkena imbas pembunuhan yang dilakukan oknum supir tembak terhadap mahasiswi IPB yang selama ini kerap mengunakan jasa angkutan tersebut. Foto: Ahmad Fikri
ADVERTISEMENT
Penumpang angkutan umum jurusan Cianjur-Bogor, Jawa Barat, menurun setelah kasus pembunuhan Amelia Ulfa (22) mahasiswi IPB yang dihabisi secara sadis oknum supir tembak angkutan jurusan tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi terus menurunnya jumlah penumpang angkutan tertua di Cianjur itu, para sopir memajang foto dan nomor polisi kendaraan di bagian dalam angkutan sebagai bentuk rasa aman bagi penumpang.
"Penurunan penumpang lebih dari 50 persen, sejak kasus tersebut mencuat, meskipun pelaku berhasil ditangkap. Untuk jaminan penumpang kami memajang identitas di dalam angkutan," kata Aman (71) seorang sopir angkutan Cianjur-Bogor kepada wartawan, Selasa (6/8).
Bahkan, sopir siap wajah serta kendaraannya difoto penumpang untuk memberikan jaminan keamanan. Hal itu dilakukan karena tidak sedikit penumpang yang masih khawatir mengalami tindak kejahatan pembunuhan.
"Sejak pemberitaan terkait kejadian tersebut mencuat, tingkat penumpang yang naik angkutan umum menurun drastis, biasanya penumpang selalu penuh untuk sekali jalan dari Cianjur-Bogor ataupun sebaliknya," kata Aman yang sudah puluhan tahun menjadi sopir.
ADVERTISEMENT
Namun saat ini, tutur dia mendapat 6 orang penumpang dari Cianjur atau sebaliknya dari Bogor dianggap sudah bagus. Bahkan saat malam paling banyak hanya bisa membawa 3 orang penumpang.
Berkurangnya minat penumpang untuk naik angkutan umum jenis L300 itu,terlihat dari lamanya jadwal menunggu penumpang di Halte Asten Cianjur yang mencapai 2 jam lebih.
"Biasanya paling lama setengah jam, 12 bangku yang ada sudah terisi. Tapi sejak kasus ini terjadi, dalam dua jam penumpang baru ada 8 orang. Harapan kami kepercayaan penumpang tetap ada karena ulah oknum bukan sopir tetap," katanya.
Mamat (36) supir lainnya yang sejak lima tahun terakhir meneruskan profesi ayahnya menarik angkutan Cianjur-Bogor, mengatakan imbas dari perbuatan bejat oknum supir tembak tersebut, sangat merugikan mereka.
ADVERTISEMENT
Bahkan selama ini, dia atau sopir lain yang sudah puluhan tahun menarik angkutan, tidak mengenal siapa pelaku yang kerap kali ditanyakan penumpang saat naik angkutan.
"Kalau sopir yang sudah lama atau yang memang profesinya tetap, pasti saling kenal, meskipun ada lebih dari 100 unit angkutan," katanya.
Anisa (40) seorang penumpang, khawatir dengan adanya kejadian pembunuhan tersebut. Namun selama ini dia sudah cukup mengenal sopir angkutan karena sering menggunakan jasa angkutan.
"Memang sempat takut karena hampir setiap minggu saya menggunakan jasa angkutan L300 ini. Sebagian besar sudah kenal sopirnya termasuk Pak Aman yang sudah puluhan tahun narik angkutan," katanya.
Kasus pembunuhan terhadap Amelia Ulfah membuat heboh warga Cianjur hingga Sukabumi. Belakangan terungkap, Amelia dibunuh oleh RH (25) warga Kabupaten Cianjur yang bekerja sebagai sopir angkutan umum.
ADVERTISEMENT