Bunuh TTM di Persawahan Bantul, SY Mengaku Tak Tahan Dimintai Uang

4 Juni 2018 17:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi tangkap pelaku pembunuhan Jumiyati. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi tangkap pelaku pembunuhan Jumiyati. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jajaran Polres Bantul berhasil menangkap pelaku pembunuhan Jumiyati (33), warga Dusun Depok, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Pelaku berinisial SY (48) warga asal Seyegan, Sleman yang berprofesi sebagai cleaning service tersebut dibekuk di daerah Giwangan pada Sabtu (2/6).
ADVERTISEMENT
Korban adalah teman tapi mesra (TTM) pelaku. Kepada wartawan, SY mengaku bahwa ia sudah memiliki istri dan memiliki dua orang anak.
SY juga tak mengakui ada hubungan spesial antara dirinya dengan Jumiyati.
Meski begitu, SY sendiri mengaku sudah tiga kali jalan bersama Jumiyati. Bahkan ia pernah memberikan Jumiyati sebuah cincin. Kotak cincin tersebutlah yang ditemukan polisi di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di Dusun Cepoko, Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu (30/5).
"(Saya) kenal (korban) lewat FB (Facebook). Saya sudah beristri, anak dua," ujar SY saat di Mapolres Bantul, Senin (4/6).
SY baru mengenal korban pada 25 Mei lalu. Selama tiga kali mengajak korban jalan, SY mengaku bahwa mereka hanya sebatas menyantap menu berbuka bersama.
ADVERTISEMENT
"Sudah tiga kali jalan-jalan dan buka bersama (aja)," jelasnya.
Lantas apa maksud SY memberikan cincin kepada korban? SY menuturkan bahwa sebelumnya korban pernah meminta kepadanya dibelikan cincin. SY pun lantas menuruti permintaan korban. Selain membelikan cincin, pelaku juga pernah membelikan korban baju.
Ilustrasi Penyandraan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyandraan. (Foto: Thinkstock)
"Baju sudah tak belikan, cincin juga tak belikan. (Kotak cincin di TKP) yang membelikan saya cincin itu sudah saya berikan (sebelum kejadian)," terangnya.
SY mengaku luluh ketika korban minta dibelikan cincin. "Dia cuma minta saja, saya belikan satu. Saya juga kurang tahu (apakah ada hubungan khusus dengan korban), pikiran saya luluh," bebernya.
Menurut SY, awal mula terjadinya pembunuhan itu akibat cekcok. Ia mengaku korban meminta uang kepadanya, namun saat itu ia tak memiliki uang. Saat cekcok tersebut ia mengaku sempat dipukul menggunakan tangan dan helm oleh korban.
ADVERTISEMENT
"Cekcok karena saya dipukul diminta uang lagi, sudah enggak punya uang," akunya.
Sesampainya di lokasi kejadian, pelaku yang tersulut emosinya kemudian menghabisi korban dengan kayu. "Tujuan saya tidak bunuh. Saya spontan saja," klaimnya.
Usai menghabisi korban, pelaku pun membawa kabur sepeda motor matik milik korban. Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan mengganti nomor polisi sepeda motor tersebut.
Dari hasil autopsi diketahui Jumiyati tewas akibat pukulan benda tumpul yang mengenai bagian otak korban hingga mengakibatkan pendarahan. Meski pelaku sudah membeberkan alasan pembunuhan, namun polisi tak serta merta mempercayainya. Motif pembunuhan ini masih terus diselidiki.
"Masih kami selidiki motifnya. Sementara kita tidak mau berspekulasi," jelas Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan.