Bupati Anas Tak Mau Banyuwangi Ethno Carnival Disamakan dengan JFC

11 November 2017 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Azwar anas di Ethno Carnival 2017 (Foto: Andam Annisa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Azwar anas di Ethno Carnival 2017 (Foto: Andam Annisa/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak mau event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2017 disamakan dengan Jember Fashion Carnival (JFC) yang merupakan parade busana yang diselenggarakan di Kabupaten Jember. Sebab, menurutnya, BEC yang telah berlangsung sejak tahun 2011 memiliki keunggulan tersendiri dibanding JFC.
ADVERTISEMENT
Anas mengatakan perbedaan mencoloknya adalah terletak pada pelaksana dan penyelenggaranya. Ia menjelaskan, BEC dilakukan murni oleh masyarakat, seniman, budayawan, dan seluruh jajaran Pemda Banyuwangi. Sedangkan, JFC diinisiasi oleh Event Organizer (EO) ternama Dynand Faridz.
"Apa beda nya JFC dan BEC? Kalau Jember digagas oleh EO Dynan Faridz, BEC diprakarsai oleh masyarakat sanggar-sanggar seni sehingga tanpa EO bisa berjalan dengan baik. Saya ucapkan terima kasih pada sanggar seni, seniman, dewan kurator, semuanya," ujar Anas di Banyuwangi, Sabtu (11/11).
Banyuwangi Ethno Carnival 2017 (Foto: Sari Kusumadewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi Ethno Carnival 2017 (Foto: Sari Kusumadewi/kumparan)
Tak hanya BEC, menurut Anas, sebanyak 72 event yang kerap diselenggarakan tiap tahunnya di Banyuwangi pun tak ada yang melibatkan EO.
Anas mengatakan bahwa ia memang sengaja melakukan kebijakan itu agar seluruh elemen masyarakat Banyuwangi terlibat dan denyut perekonomian akibat event BEC juga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung
ADVERTISEMENT
"Hampir sebagian besar kegiatan yang kami laksanakan tidak melibatkan EO tapi dilakukan pemda dan rakyat, ini festival bukan semata peristiwa budaya, tapi ini bentuk gotong royong dan partisipasi seluruh masyarakat Banyuwangi," tuturnya.
Tari  hadrah kuntulan di BEC 2017 (Foto: Sari Kusumadewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tari hadrah kuntulan di BEC 2017 (Foto: Sari Kusumadewi/kumparan)
Anas menyampaikan semenjak pariwisata menjadi andalan Banyuwangi tak kurang setiap tahunnya ada 4,3 juta wisatawan yang hadir dan 100 ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Banyuwangi.
"Berkat kerja keras dan gotong royong kita semua, tingkat kunjungan ada 4,3 juta per tahun yang hadir di Banyuwangi. Dan tingkat kunjungan wisatawan asing dulu hanya 5 ribu sekarang sudah mencapai 100 ribu per tahun," tutur Anas.