Bupati Banjarnegara Pamer Slip Gaji di Medsos, Hanya Rp 5,9 Juta

3 Oktober 2019 22:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono (kiri) bersama sang anaknya tunjukkan slip gaji. Foto: Dok. Budhi Sarwono
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono (kiri) bersama sang anaknya tunjukkan slip gaji. Foto: Dok. Budhi Sarwono
ADVERTISEMENT
Slip gaji Bupati Kabupaten Banjarnegara, Budhi Sarwono, ramai diperbincangkan di media sosial. Foto slip gaji ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram resmi milik Pemerintah Kabupaten Banjarnegara @kabupatenbanjarnegara.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan tersebut, tertera nilai gaji pada Oktober 2019 untuk Budhi senilai Rp 6.114.100. Lalu gajinya dipotong untuk zakat lewat Baznas sebesar Rp 152.900.
Sehingga, jumlah penerimaan bersih yang tertulis dalam slip gaji itu adalah Rp 5.961.200.
Saat dikonfirmasi kumparan melalu sambungan telepon, Budhi membenarkan unggahan slip gajinya. Unggahan slip gaji di Instagram itu pun dilakukan atas sepengetahuan dirinya, yang diunggah oleh salah satu pegawai Dinas Kominfo Kabupaten Banjarnegara.
"Yang (awal) foto anak saya, terus saya panggil Pak Kadir dari Dinas Kominfo. Foto itu di-upload, ya ndak apa-apa," ujar Budhi.
Slip gaji Bupati Banjarnegara. Foto: Dok. Budhi Sarwono
Budhi tak memiliki motivasi apapun dengan mengunggah slip gaji itu. Justru, sambil kelakar, ia berharap masyarakat jangan terjebak ingin menjadi kepala daerah dengan bayangan gaji yang besar.
ADVERTISEMENT
"Biar masyarakat tidak terjebak dan berpikir jadi bupati, yang jebul (ternyata) gajinya segitu," ujar dia sambil tertawa.
Bagi Budhi, gaji bukanlah prioritas utama. Pasalnya, menjadi bupati di kabupaten dengan tingkat kemiskinan urutan ke-29 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah itu, ia memimpin dengan niat ibadah.
"Saya cuma ingin Banjarnegara maju, ingin bangun Banjarnegara. Itu saja," tegasnya.
Terkait nominal yang tertera dalam slip gaji itu, Budhi menyebut jumlah tersebut sudah termasuk tunjangan anak dan istri, serta tunjangan kesehatan. Tambahan lain yang diperoleh saat ini hanya dana operasional harian, yang jumlahnya menurut dia sekitar Rp 1 juta per bulan.
"Jumlah segitu ya habis dalam waktu sebulan," tutup Budhi.