Buya Syafii Maarif soal Puisi Neno Warisman: Dia Tak Mengerti Agama

1 Maret 2019 10:32 WIB
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Puisi Neno Warisman saat acara Munajat 212 di Monas pada Kamis (21/2) lalu menuai kritik dan kecaman dari banyak kalangan, tak terkecuali bagi mantan Ketua umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii.
ADVERTISEMENT
Buya Syafii menyebut Neno tidak mengerti agama. Buya juga menyebut puisi Neno sebagai hal yang biadab.
“Itu puisi biadab. Biadab itu bahasa Persia ‘bi’ itu tidak, ‘dab’ itu tata krama, sopan santun. Ini dia membawa Tuhan dalam pemilu itu kan biadab,” kata Buya di sela-sela bedah buku 'Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam' di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Jumat (1/3).
Buya mengatakan, jangan hanya karena Neno berjilbab, terus dianggap dia mengerti agama. Menurutnya jilbab bukan jaminan.
“Dia enggak mengerti agama, Neno enggak paham agama hanya pakai jilbab itu bukan jaminan dia mengerti agama,” ujarnya.
Buya membenarkan puisi yang dibacakan Neno merupakan doa Nabi Muhammad SAW pada saat Perang Badar. Namun kata Buya, puisi atau doa tersebut tidak tepat jika digunakan untuk kepentingan pemilu.
ADVERTISEMENT
“Iya, betul doa Perang Badar. Tentara Islam 300 tentara Quraish 200 ribu. Yang menang minoritas itu karena kualitasnya itu. Itu nabi berdoa waktu itu. 'Kalau kami kalah ya Allah mungkin tidak ada orang yang menyembah-Mu'. Ini konteksnya itu. Apakah Jokowi itu kafir, ya ndak tho?,” kata dia.
Dalam acara Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2), Neno didapuk untuk menjadi pembaca doa dan puisi. Total 1o menit 20 detik, Neno berbicara di depan massa Munajat 212.
"Namun kami mohon, jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami, dan jangan, jangan Kau tinggalkan kami, dan menangkan kami, karena jika Engkau tidak menangkan kami khawatir, Ya Allah, kami khawatir, Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu, Ya Allah," demikian petikan doa Neno.
ADVERTISEMENT