news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cagub Sulsel Nurdin Abdullah dan Kesuksesannya Membangun Bantaeng

15 Oktober 2017 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nurdin Abdullah terkenal dengan kesuksesannya menyulap Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan dari tandus dan tertinggal menjadi asri dan maju. Prestasinya membawanya ke Pilgub Sulsel 2018 dengan dukungan PDIP, PKS, dan PAN. Nurdin Abdullah akan berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman.
ADVERTISEMENT
Pria yang dalam curriculum vitae memiliki gelar akademis cukup panjang, Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr, lahir di Pare-Pare, 7 November 1963. Dengan demikian, bulan depan usianya 54 tahun. Sedang Andi Sudirman Sulaiman yang menjadi pasangannya, berusia 34 tahun.
Nurdin Abdullah adalah lulusan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin tahun 1986. Gelar Master of Agriculture diraihnya dari Kyushu University Jepang tahun 1991, gelar doktor pertanian juga diperolehnya dari Kyushu University Jepang, pada tahun 1994.
Nurdin Abdullah memulai karier sebagai dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Dia juga pernah tercatat sebagai Presdir PT. Maruki Internasional Indonesia, President Director of Global Seafood Japan, Pemilik Hakata Tour & Travel, dan Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.
ADVERTISEMENT
Nurdin Abdullah kemudian banting setir dengan menjadi Bupati Bantaeng pada tahun 2008-2013. Nurdin terpilih lagi sebagai bupati untuk periode kedua.
Nurdin Abdullah diakui secara nasional berhasil mengubah Bantaeng menuju kemajuan dan banyak menerima penghargaan. Dia sering diundang dalam berbagai forum untuk menceritakan resep-resepnya memimpin Bantaeng.
Menurut Nurdin, kunci mengubah Kabupaten Bantaeng -- 138 km dari Makassar -- dari wilayah tertinggal menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan adalah kepemimpinan, manajemen, dan komitmen.
Menang Telak 82 Persen
Nurdin juga menceritakan proses terpilihnya dia menjadi Bupati Bantaeng periode kedua dengan tingkat keterpilihan 82 persen.
"Waktu itu orang berbondong-bondong ke rumah saya agar saya bersedia menjadi bupati. Jadi kampanye saya tidak membutuhkan modal banyak, karena masyarakat sudah datang dan menyiapkan partai," kata Nurdin saat berbicara dalam konvensi "Kejayaan Indonesia di Tangan Generasi Penerus" di Riau pada Februari 2015 silam, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Nurdin mengatakan masyarakat sudah menyiapkan 17 partai gurem dan dirinya tidak memberikan ongkos apa-apa, kecuali biaya pengurusan pencalonan ke dewan pimpinan pusat partai masing-masing partai Rp 5 juta.
"Setelah terpilih saya melihat APBD Bantaeng sangat kecil dibanding wilayah lain di Sulawesi Selatan triliunan rupiah. Bantaeng hanya Rp 300 miliaran. Awalnya`mindset` birokratnya adalah bagaimana menghabiskan. Ini saya ubah bagaimana bisa menghasilkan, hingga akhirnya sejumlah pejabat saya kirim ke Jepang secara bergilir," kata Nurdin Abdullah.
Tujuan pengiriman tersebut, kata dia, untuk memberikan pemahaman pada mereka bahwa pejabat itu merupakan pelayan masyarakat.
"Jadi saat ini pada pemerintahan kami tidak ada istilah main-main proyek. Yang ada, seluruh anggaran digunakan untuk mencukupi dan menyiapkan sarana kebutuhan masyarakat," kata Nurdin.
ADVERTISEMENT
Sambil proses tersebut, kata Nurdin, dirinya terus memikirkan bagaimana cara mengatasi banjir yang selalu melanda daerah rendah beberapa kali dalam setahun.
"Bantaeng itu kalau hujan banjir kalau kemarau kekurangan air, sehingga dibuatlah cekdam (dam pengendali) yang juga bisa dimanfaatkan untuk wisata," kata Nurdin.
Nurdin mengatakan dahulu kalau orang menyebut tukang batu, pembantu dan tukang becak pasti dari Bantaeng, sekarang sudah tidak lagi.
Gebrakan Nurdin Abdullah
Nurdin terus melakukan gebrakan seperti menjadikan Bantaeng pusat benih, kultur jaringan kemudian membuat kartu hati nurani untuk pelayanan kesehatan.
"Kalau masyarakat sakit cukup telepon ke 113. Tidak ada masyarakat sakit yang tidak terlayani. Untuk memberikan pelayanan kami mendirikan dua posko di puncak gunung dan di kabupaten," Nurdin.
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Nurdin, Bantaeng yang pada 2008 pertumbuhan ekonominya 5,37 persen pada 2012 melonjak menjadi 8,9 persen.
Pada tahun 2011, Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo bahkan mengemukakan rasa bangga dan terima kasihnya kepada Nurdin Abdullah karena Bantaeng mampu menjadi pilar utama Sulsel yang menunjukkan kemajuan.
"Seandainya semua bupati di Sulsel sama dengan Bantaeng, pasti percepatan pembangunan bisa didorong 10 kali lipat dari sekarang," kata Gubernur pada peringatan Hari Jadi ke-757 Kabupaten Bantaeng kala itu.
Kabupaten Bantaeng dinilai mengalami kemajuan pembangunan signifikan antara lain karena pembangunan infrastruktur mengalami kemajuan pesat, seperti jalan dalam kota bebas debu dan mulus, memiliki cekdam yang mampu menghindarkan daerah ini dari banjir tahunan, menjadi penghasil bibit berteknologi, melakukan ekspor sashimi dalam bentuk filet, ekspor talas, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, memiliki Brigade Siaga Bencana, banyak investor asing masuk dan lainnya. 
ADVERTISEMENT
Kabupaten Bantaeng (Foto: Instagram.com/nurdin.abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Kabupaten Bantaeng (Foto: Instagram.com/nurdin.abdullah)