Cak Imin: Kalau Berpolitik di CFD Jangan Ada Sentimen

6 Mei 2018 11:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Imin sunmori dari DPP PKB ke Patung Panahan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin sunmori dari DPP PKB ke Patung Panahan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyesalkan peristiwa intimidasi yang terjadi saat kegiatan Car Free Day (CFD) pekan lalu. Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, momentum CFD seharusnya dimanfaatkan untuk kegiatan yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau toh berpolitik, berpolitiklah yang happy saja. tidak ada semacam sentimen-sentimen," ujar Cak Imin di Pintu Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (6/5).
Cak Imin menilai, pada dasarnya, CFD bukan kawasan yang tepat untuk sarana berpolitik. Meskipun tidak dilarang, Cak Imin meminta masyarakat untuk berkampanye sesuai imbauan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebelumnya.
"Boleh saja kampanye tapi berbentuk kampanye yang menenangkan. Yang tidak terasa, jangan bawa atribut," ujarnya.
Cak Imin bersih-bersih sampah plastik di Senayan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin bersih-bersih sampah plastik di Senayan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Sebelumnya, Susi Ferawati yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja dan putranya, mendapat intimidasi oleh massa yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden dengan kata-kata yang tak pantas. Peristiwa itu berlangsung saat kegiatan Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
Merasa tak terima, Susi melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya. Selain diperiksa, Susi juga menyerahkan sejumlah bukti, termasuk identitas orang yang mengintimidasinya.
Susi Ferawati Usai Diperiksa (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Ferawati Usai Diperiksa (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Akan tetapi, isu miring mengenai adanya sandiwara dari intimidasi itu, beredar di media sosial. Sebagian pihak menduga, massa yang mengintimidasi Fera, berasal dari kubu yang sama. Namun, Fera pun sudah membantah hal tersebut.
ADVERTISEMENT