Cak Imin Nilai Dahnil Anzar Cocok Gantikan Yudi Latif Jadi Kepala BPIP

10 Juni 2018 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Cak Imin dan Akbar Tanjung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Cak Imin dan Akbar Tanjung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mengundurkan diri dari jabatannya. Mundurnya Yudi membuat jabatan tersebut kosong.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai sosok Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak cocok untuk menggantikan Yudi Latif.
“Kombinasi pemikir dan aktivis yang mengerti lapangan, yang pernah menjadi penggerak, yang aktif di masyarakat tapi juga mempunyai pemikiran. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah layak itu (menggantikan Yudi Latif),” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (10/6).
Terkait mundurnya Yudi Latif, Cak Imin merasa prihatin. Menurutnya, Yudi adalah sosok yang kredibel dan memiliki kemampuan di bidangnya.
“Ya saya ikut prihatin ya. Yudi Latif orang yang kredibel. Pak Yudi Latif orang yang punya kemampuan. Yudi Latif orang yang siap, tapi kok tiba-tiba mundur,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dahnil Anzar Simanjuntak  (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar Simanjuntak  (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Ia menyarankan agar Yudi menjelaskan alasannya mundur. Hal ini untuk memperbaiki hal-hal yang perlu dibenahi di BPIP.
“Supaya tidak ada spekulasi, tolong Yudi Latif menjelaskanlah apa sebab-sebabnya (mundur) supaya diperbaiki. Agar ada perbaikan di sana-sini,” saran Cak Imin.
Yudi Latif mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Kepala BPIP melalui akun Facebook miliknya: Yudi Latif Dua. Dalam tulisan di Facebook-nya yang diposting pada Jumat (8/6), Yudi tidak membeberkan alasan dirinya mengundurkan diri.
Hanya saja, dia menyebut lembaga yang dulunya bernama UKP-PIP setelah bertransformasi sebagai BPIP butuh pemimpin baru yang lebih tepat.