Cak Imin soal Airlangga Ingin Dampingi Jokowi: Saya Duluan Deklarasi

27 Mei 2018 20:50 WIB
Jokowi dan Muhaimin Iskandar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan,  Biro Pers Setpres.)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Muhaimin Iskandar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan, Biro Pers Setpres.)
ADVERTISEMENT
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sama-sama menunjukkan sinyal ingin dipinang Joko Widodo menjadi cawapres. Melihat persaingan itu, Cak Imin tak merasa masalah jika ia dan Airlangga saling berebut.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menegaskan bahwa dirinyalah yang pertama kali mendeklarasikan diri sebagai cawapres ketimbang pimpinan partai berlambang beringin tersebut.
"Pada dasarnya semua boleh maju, tapi kan lebih duluan saya dibanding Airlangga," ujarnya, di kediamannya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Minggu (27/5).
Ia mempersilakan baik Airlangga atau siapa pun maju menawarkan diri menjadi cawapres Jokowi. Namun, ia mengatakan, elektabilitas dan visi-misi dari masing-masing calonlah yang akan menentukan.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar saat Haul Gusdur. (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKB Muhaimin Iskandar saat Haul Gusdur. (Foto: ANTARA/M Agung Rajasa)
"Enggak apa-apa semua partai punya haklah. Nanti kita ukur elektoralnya kita lihat kepentingannya ke visinya, ke makro-mikro politik tujuan politik 2019-2024," katanya.
Cak Imin mengatkan, jika pada akhirnya ia tak terpilih menjadi cawapres Jokowi, maka ia memastikan capres petahana itu akan menyesal dengan keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya siap saja apalagi saya ingatkan kalau enggak ambil saya. Nyesel," ujarnya.
"Kalau bertepuk sebelah tangan layaknya orang frustasi. Masuk kamar dulu, kunci kamar dulu. Siapa yang paling ngetok pertama kita buka," pungkasnya.