Cak Imin Ungkap Sering Bertemu Prabowo: Politik Serba Mungkin

28 Mei 2018 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
"Politik serba mungkin," begitu kata Cak Imin menggambarkan ambisinya menjadi calon presiden di Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Saat berkunjung ke kantor kumparan, Kamis (24/5), Muhaimin Iskandar --nama lengkapnya, bercerita soal beberapa manuvernya untuk memuluskan jalan menjadi calon wakil presiden. Selain menggempur lewat kampanye jalanan hingga media sosial, Ketua Umum PKB itu juga menemui sejumlah elite partai politik untuk meyakinkan kemenangan di Pemilu 2019.
Termasuk menemui bakal calon presiden rival Joko Widodo, Prabowo Subianto. "Oh banyak sekali (bertemu dengan Prabowo). Ada di banyak tempat sih. Di hotel, di posko mereka, basecamp mereka," terang Cak Imin blak-blakan.
Cak Imin di kantor kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Mula-mula, Cak Imin menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya sebatas komunikasi politik biasa. Yaitu urusan Undang-undang di DPR yang melibatkan PKB dan Gerindra bersama-sama. Sementara soal Pilpres dianggapnya 'saling menghormati'. Dalam hal ini, Cak Imin memang sudah menautkan diri menjadi cawapres Prabwo.
ADVERTISEMENT
"Menyangkut Pilpres kita saling menghormati dan saling berharap gitu," ucap Cak Imin.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, Prabowo tidak pernah mengajak bicara secara terbuka soal kemungkinan koalisi PKB-Gerindra di Pemilu 2019. Lobi-lobi membahas kursi di Pemilu 2019, dibicarakan lebih eksplisit melalui Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Dalam dialog itulah Cak Imin bicara PKB juga membuka jalan koalisi dengan Gerindra.
Cak Imin dan Prabowo (Foto: kumparan: Nugroho Sejati & Fitra Andrianto)
"Pernah Sekjen Gerindra ngajak bicara eksplisit, Sekjen Gerindra. Nah, saya juga senang, kemudian saya bilang saya masih dengan Pak Jokowi tetapi politik serba mungkin saya bilang. Serba mungkin itu artinya siapa tahu ke depan, jadi kita saling komunikasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Cak Imin sesumbar menyebut Prabowo hanya akan menang melawan Jokowi jika menggandeng PKB sebagai koalisi. Modalnya adalah 11 juta suara PKB di Pemilu 2014, dan suara Nahdlatul Ulama saat ini.
"Prabowo hanya menang kalau sama saya," tutur Cak Imin, Jumat (11/5).
Meski menaruh jangkar di koalisi Prabowo Subianto, Cak Imin tetap berharap prioritas koalisi yang terbangun adalah dengan Joko Widodo. Meski tidak mudah karena Jokowi menggandeng banyak parpol yang masing-masing juga berharap diberi kursi cawapres.
Peta Politik Pilpres 2019 (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
"Itu yang saya sampaikan juga kepada para kiai. Kiai, ini tidak mudah, alternatif Pak Jokowi banyak. Beliau-beliau bilang, jalan saja dulu, dalam kaca mata kami Pak Jokowi pada akhirnya tidak ada pilihan. Maka memilih kamu," ujar magister komunikasi dari Universitas Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
"Karena penugasannya seperti itu, ya saya jalan terus, sampai pada keyakinan pasti akan sampai, tujuan akan tercapai," imbuhnya.
Setidak-tidaknya, merapat ke koalisi Jokowi saat ini berhasil mengerek suara PKB yang berbanding lurus dengan elektabilitas Jokowi yang masih tinggi. Dalam survei Charta Politika, suara PKB menanjak dari Januari 2018 di peringkat 5 dengan angka 5 persen.
Kini di posisi keempat dengan 7 persen. Pertama masih ditempati PDIP dengan elektabilitas 24,9 persen dan kedua Gerindra dengan 12,3 persen, ketiga diisi Golkar dengan 11,0 persen, kelima ditempati Demokrat dengan 5,4 persen.
Cak Imin Semobil dengan Jokowi (Foto: Dok. Istimewa)
"Jadi, ibarat perjalanan hidup, saya ini masih ada di pulau yang jelas, kenapa cari pulau yang tidak jelas. Di laut yang ombaknya begitu besar. Kenapa kita harus merapat terlalu bawah impian, kita harus realistis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Fadli Zon sebelumnya merespons terbuka kemungkinan Cak Imin berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019. Fadli menyebut semua kemungkinan bisa terjadi, sebab belum ada kesepakatan resmi antara partai-partai pendukung Prabowo.
"Semua opsi masih terbuka, nanti duduk bersama-sama, kan kita belum duduk. Ada proses dan prosedur masing-masing di setiap Parpol. PKS, PAN dan mungkin juga PKB," ujar Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).
Menurut Fadli, sejauh ini Cak Imin belum pernah disimulasikan berduet dengan Prabowo. Namun tetap ada peluang keduanya berpasangan, selama Cak Imin dan Prabowo memiliki visi dan misi yang senada.
"Belum. Tetapi, saya kira bisa kita diskusikan. Semuanya masih terbuka selama kita bisa bareng-bareng," pungkas Fadli.
ADVERTISEMENT
Cak Imin di kumparan. (Foto: kumparan)