news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Canda JK soal Pemegang Kekuasaan Tertinggi di Indonesia

4 Juni 2018 20:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Buka puasa bersama di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Buka puasa bersama di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri buka puasa bersama dengan pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan pejabat sekretariat wapres. Dalam sambutannya, JK berkelakar soal pemegang kekuasaan tertinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Untuk menggambarkan republik ini, ndak jelas siapa (pemimpin) negeri ini yang tinggi dan siapa yang tertinggi. Orang mengatakan, itu presiden atau wapres tertinggi," kelakar JK diiringi tawa para hadirin, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
"Tapi yang kasih surat keputusan (penetapan Presiden dan Wapres) itu KPU. Biasanya yang kasih keputusan lebih tinggi, yang diputuskan kan?," kata JK lagi.
Jusuf Kalla di Silaturahmi Partai Golkar (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Silaturahmi Partai Golkar (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Jika KPU dianggap paling tinggi, JK mengatakan, ada Bawaslu yang mengawasi kinerja KPU, begitu seterusnya.
"Tapi yang bisa menegur KPU, Bawaslu, karena yang bisa menegur mesti lebih tinggi dari yang ditegur kan?" Lanjutnya.
Di atas Bawaslu, JK menyebut ada lagi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam menjalankan tugasnya DKPP memiliki kewenangan untuk memanggil penyelenggara pemilu yang diduga melanggar kode etik hingga memberikan sanksi.
ADVERTISEMENT
"Bawaslu hanya bisa menegur, yang bisa memecat itu dewan kehormatan, lebih tinggi lagi. Tapi semua itu diangkat dipilih di DPR, yang pilih tentu lebih tinggi dari yang dipilih. jadi DPR juga tinggi. Tapi DPR itu SK-nya dari Presiden," ujar JK sambil tertawa.
"Ini di Indonesia itu ada DPD-nya juga. Jadi di Indonesia ndak jelas lembaga apa yang tinggi sebenarnya, itulah negeri kita seperti itu," kelakar JK lagi.