Tim Perumus: Paparan 2 Paslon dalam Debat Pilgub Bali Masih Normatif
ADVERTISEMENT
KPU Provinsi Bali menyelenggarakan debat bertema "Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat" dengan subtema Pendidikan dan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Kependudukan, serta Transportasi. Tim Perumus debat kedua Pilgub Bali 2018 Dewa Nyoman Wirawan menilai jawaban dan paparan masing-masing paslon dalam debat belum mendetail.
ADVERTISEMENT
"Normatif itu artinya umum, jadi 50:50 antara umum dan rinci. Enggak semua detail, enggak semua umum," kata Wirawan di Grand Ina Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (26/5).
Wirawan memaklumi jawaban dan pemaparan paslon tersebut. Menurut Wirawan, hal terpenting dalam debat adalah komitmen dari masing-masing paslon yang nantinya akan terpilih terkait jawaban mereka atas beberapa pertanyaan di antaranya pendidikan dan ketenagakerjaan, kesehatan dan kependudukan serta transportasi.
"Saya maklum karena waktunya pendek cuma dua menit, tapi yang penting dalam hal ini adalah komitmen. Misalnya dalam kesehatan, ada enggak komitmen pencegahan, beliau kan bilang ada, siapa yang menang nanti kita tuntut," katanya.
"Ketiga subtema sudah ada komitmen tinggal caranya bagaimana. Karena itu lima tahun ke depan, seperti terkait konsentrasi penduduk di Bali selatan itu akan dikurangi dengan menyebarkan ke luar. Masyarakat Bali harus menuntut, benar enggak pembangunan ekonomi baru dibangun sehingga tidak numplek (menumpuk) di Denpasar dan Badung," jelas Wirawan.
Sementara itu, tim perumus lain dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Prof. Dr. Sukadi berkomentar, untuk permasalahan pendidikan di Bali, jawaban masing-masing paslon menunjukkan mereka paham terkait sistem pendidikan yang ada di Bali yang kemudian dikaitkan dengan ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya melihat dari pendidikan, kedua calon sama-sama berkualitas, kreatif mencari solusi masalah pendidikan. Cukup konkret, dan feasible untuk direalisasikan di Bali karena mereka memahami masalah pendidikan adalah ke pengembangan potensi dan daya saing," tutur Sukadi.
Koster dan Cok Ace didukung oleh PDIP, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI. Sementara, paslon nomor urut 2, Mantra-Sudikerta didukung oleh Partai Golkar, NasDem, Demokrat, Gerindra dan PKS.