Cara Hacker BLACKHAT Rekrut Anak-Anak Jadi Peretas Situs

9 November 2018 17:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasubdit II Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Rickynaldo Chairul (tengah) saat konferensi pers terkait kasus peretasan website di Bareskim Polri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kasubdit II Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Rickynaldo Chairul (tengah) saat konferensi pers terkait kasus peretasan website di Bareskim Polri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus peretasan situs pemerintah oleh anak-anak terus terjadi. Kali ini terjadi pada situs Pengadilan Negeri Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan dari Kasubdit II Siber Barekrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul, anak-anak ini direkrut melalui game dan media sosial. Kepala Grup BLACKHAT (Official) mencari anak-anak yang dianggap memiliki keahlian di bidang hacking.
"Di dunia maya. Awal dari game, ada yang jago diajak masuk grup," jelas Rickynaldo di kantor Bareskrim, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (9/11).
Konferensi pers terkait kasus peretasan website di Bareskim Polri, Cideng, Jakarta, Jumat (9/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait kasus peretasan website di Bareskim Polri, Cideng, Jakarta, Jumat (9/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Setelah para anggota direkrut, mereka kemudian akan tergabung di dalam grup WhatsApp dan Facebook. Dalam grup ini, mereka dipacu untuk membuktikan diri atas keberhasilannya meretas situs.
"Nah diajak masuk mereka dikasih teknik atau cara, atau target untuk membuktikan sejauh mana kemampuan mereka," ujarnya.
Sedangkan jumlah anggota yang tergabung dalam grup ini, dia mengaku pihaknya masih mendalami hal ini.
ADVERTISEMENT
"Masih kita lakukan penyelidikan mendalam untuk berapa jumlah karena grup ini masih kita telusuri sampai sejauh mana. Kalau disampaikan sekarang takutnya menghambat penyelidikan kami," tuturnya.
Barang bukti yang diamankan Bareskim Polri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti yang diamankan Bareskim Polri. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Untuk lama pelatihan yang diberikan, dia juga mengaku belum mendapatkan jawaban pastinya. Pihaknya hingga saat ini masih terus mencari siapa kepala dari Grup BLACKHAT ini.
"Masih dilakukan penyelidikan. Kalau official sudah ketangkep baru (akan diketahui)," ujarnya.
Sebelumnya dia menjelaskan, grup ini dibentuk dengan tujuan merekrut cbyertroop-cybertroop muda. Ada pun empat tersangka dari kasus ini, tiga di antaranya merupakan anak di bawah umur.
"LCY alias Me.I4m4 dengan umur 19 tahun belum bekerja alamat di Kediri. MSR alias G03NJ47 umur 14 tahun Cirebon. JBKE alias Mr.4l0ne umur 16 tahun di Surabaya. HEC alias S3CD3C atau DAKOCH4N umur 13 tahun di Jambi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT