Catatan Polri soal KKB di Pidie Jaya Aceh: Beberapa Kali Merampok

20 September 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M. Iqbal di Mabes Polri. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M. Iqbal di Mabes Polri. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian terlibat kontak senjata dengan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Keude Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis sore (19/9). Dalam peristiwa itu, empat anggota KKB meninggal dunia tertembak, dan satu orang saat ini dalam keadaan kritis tertembak. Polisi turut menyita senjata AK-56, revolver, dan sejumlah amunisi dari mereka.
ADVERTISEMENT
"Apresiasi Mabes Polri kepada Polda Aceh yang sudah ikuti KKB itu, sudah beberapa hari dan berhasil, di Bireuen ketemu dan langsung disergap, kemudian terjadi kontak tembak dan kita berhasil melumpuhkan dan terukur," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/9).
Iqbal menjelaskan, kepolisian terpaksa melakukan tindakan tegas kepada anggota KKB itu karena mereka mengancam keselamatan anggota dan masyarakat. Anggota KKB itu membawa beberapa jenis senjata api jenis revolver dan AK-56.
"Mereka punya senjata AK dan revolver, kemudian peluru masih banyak dan mengancam petugas. Ketika ancaman terjadi, itu pilihan petugas untuk melakukan tindakan tegas terukur walau mematikan, 4 meninggal dunia ya tertembak karena mereka mengancam nyawa petugas dan masyarakat 1 kritis luka dan saat ini dibawa ke RS Bhayangkara Banda Aceh," jelas Iqbal.
ADVERTISEMENT
Tuan Sri Muhammad Azrul Mukminin Al-Kahar alias Abu Razak yang merupakan pimpinan KKB termasuk salah satu korban dilaporkan tewas akibat baku tembak itu. Menurut Iqbal, kelompok ini memang mempunyai catatan buruk dan sering meresahkan masyarakat.
"Pimpinannya dan seluruh anggotanya memang DPO, pelaku jadi buron yang sudah beberapa kali lakukan aksi kejahatan perampokan dan kekerasan. Kemudian berupaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang tak sejalan dengan NKRI," ucap Iqbal.
Iqbal mengatakan saat ini kepolisian masih terus mendalami kelompok ini. Termasuk asal kepemilikan senjata yang mereka miliki.
"Mereka punya senjata, bayangin sipil punya senjata dari mana itu? Ini sedang didalami mudah-mudahan yang kritis sehat kita bisa dalami untuk membuka tersangka lain," tutur Iqbal.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Iqbal menuturkan masih ada beberapa kelompok KKB di sekitar Aceh yang belum tertangkap. Namun masyarakat diminta untuk tidak khawatir karena polisi akan terus melakukan penangkapan.
"Masih banyak ya, tapi tidak begitu banyak, mungkin bisa tinggal 10 atau 15 lagi. Mudah-mudahan dengan dihentikan KKB tidak ada aksi merugikan masyarakat," tutup Iqbal.