Cegah Imigran Ilegal, Trump Kirim 1000 Tentara ke Perbatasan Meksiko

26 Oktober 2018 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tentara AS (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tentara AS (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengirimkan seribu tentara ke perbatasan Meksiko. Keputusan itu diambil Trump dua pekan sebelum pemilu sela AS dihelat.
ADVERTISEMENT
Langkah Trump dipicu semakin mendekatnya rombongan imigran dari Amerika Tengah yang mencoba masuk AS lewat Meksiko.
"Saya akan mengirimkan militer atas alasa keamanan nasional, mereka (imigran) harus dihentikan," sebut Trump di twitternya, Jumat (26/10).
"Bagi mereka yang ada di kafilah, putar balik, kami tidak akan membiarkan mereka masuk AS secara ilegal, kembali ke negara kalian, jika kalian ingin ke sini, ajukan diri untuk mendapat kewarganegaraan seperti yang jutaan orang lakukan di luar sana," sambung dia.
Jelang pemilu sela 6 November mendatang, masalah imigran ilegal menjadi isu utama yang akan dibawa Trump dan Partai Republik demi memegang suara mayoritas di Kongres AS.
Pada Kamis (25/10) Oktober sebelum Trump mengeluarkan keputusan, sudah ada ribuan orang pengungsi dari Amerika Tengah berada di kota Pijijiapan. Kota itu terletak 1.600 kilometer dari perbatasan Meksiko.
Para imigran berjalan menuju Amerika Serikat. (Foto: REUTERS/ Jorge Cabrera)
zoom-in-whitePerbesar
Para imigran berjalan menuju Amerika Serikat. (Foto: REUTERS/ Jorge Cabrera)
Beberapa imigran mengaku telah mendengar ancaman Trump. Namun, mereka bersikeras untuk tetap mencoba masuk ke AS dari pada kembali ke negaranya.
ADVERTISEMENT
"Apapun yang dikatakan Trump, dia tidak akan membuat kami mundur," ucap Denis Contreras, seorang pemimipin rombongan imgiran dari Honduras.
Contreras beralasan, tidak mungkin dia dan rombongan warga Honduras lainnya pulang ke tanah kelahirannya. Sebab, kondisi di negara Amerika Tengah terus didera krisis keamanan dan ekonomi.
"Kami kabur dari negara kami, jika kami kembali ke Honduras, kelompok kriminal akan membunuh kami," papar dia.
Saat ini sudah ada 5000 imigran dari Honduras dan beberapa negara Amerika Tengah lain yang berada di Meksiko untuk masuk ke AS. Sementara 1000an gelombang imigran lainnya telah berada di Guatemala.