Cegah Khatib Ceramah Politik, Materi Khotbah Akan Disampaikan ke KUA

13 Juni 2019 0:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salat Idul Fitri. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat Idul Fitri. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Polemik ceramah politik saat salat Idul Fitri di Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, berujung permintaan maaf dari sang khatib, Ustaz Widodo.
ADVERTISEMENT
Camat Trucuk, Bambang Haryoko, menjelaskan pihaknya bersama berbagai unsur masyarakat telah meminta klarifikasi dari Widodo. Hasil rapat tersebut juga menyepakati agar materi khotbah saat hari raya di kemudian hari akan dikonsultasikan terlebih dulu dengan pihak KUA.
"Disepakati bahwa materi khotbah hari raya yang akan disampaikan, dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Kepala KUA," jelas Bambang kepada kumparan, Rabu (13/6).
Menurut Bambang, Widodo telah meminta maaf kepada masyarakat dengan membuat surat pernyataan bermaterai.
"Widodo mengaku salah bahwa materinya khotbahnya menyinggung perasaan sebagian jamaah salat Idul Fitri dan yang bersangkutan membuat surat pernyataan bermaterai diketahui oleh Ketua MUI, FKUB dan Kepala KUA dan disaksikan semua yang hadir," terangnya.
Widodo menyampaikan ceramah tentang Pilpres 2019 saat menjadi khotib salat Idul Fitri di Lapangan Desa Gaden, Trucuk, Rabu (5/6). Alhasil, ceramah itu mendapatkan protes keras dari jemaah.
ADVERTISEMENT
Para jemaah walk out alias meninggalkan lokasi salat Idul Fitri itu. Padahal khotbah baru saja dimulai. Kejadian ini pun terekam kamera ponsel warga dan videonya menjadi viral di media sosial.
Widodo menyampaikan isi ceramah tentang kondisi umat Islam di akhir zaman dan kondisi umat Islam di Indonesia yang tak berdaya dalam aspek kehidupan. Widodo mendapatkan materi ceramah itu dari internet. Namun sayangnya isi ceramah itu multitafsir di kalangan masyarakat.
Widodo berasal dari desa setempat. Pemilihannya sebagai khotib salat Idul Fitri juga telah mendapat persetujuan dari takmir di masjid-masjid setempat.
Usai kejadian itu, situasi di Kecamatan Trucuk tetap kondusif. Sebagian warga juga langsung menggelar halalbihalal.