Cegah Penjarahan, Brimob Jaga SPBU hingga ATM Center di Palu

2 Oktober 2018 16:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berbaris saat gelar pasukan. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berbaris saat gelar pasukan. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
ADVERTISEMENT
Polri telah menerjunkan Brimob untuk menjaga setiap lokasi yang terdapat barang kebutuhan masyarakat, mulai dari SPBU, gudang sembako, hingga ATM Center di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan pascagempa dan tsunami.
ADVERTISEMENT
“Tempat-tempat objek vital yang merupakan kebutuhan masyarakat umum sekarang sudah dijaga Brimob seperti di depo BBM kemudian di gudang-gudang strategis, hingga ATM,” ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Setyo menjelaskan penjagaan di SPBU sangat diperlukan, agar distribusi BBM ke warga bisa berjalan lancar dan tertib.
“Kemudian SPBU juga dijaga karena diharapkan distribusi BBM bisa segera menuju ke SPBU dan SPBU bisa menjual dan dijaga oleh anggota,” jelasnya.
Penjarahan mini market di Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Penjarahan mini market di Kota Palu setelah gempa dan tsunami. (Foto: REUTERS/Stringer)
Terkait penjagaan di ATM Center, Setyo mengaku telah berkoordinasi dengan pihak bank terkait. Selama masa tanggap darurat bencana, ATM Center akan dijaga oleh polisi dan satpam.
“ATM sementara kita kerja sama dengan bank karena di situ juga ada satpam. Untuk sementara dijaga satpam sambil menunggu anggota kita datang dari luar Palu,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beredar foto-foto warga di Kota Palu mulai menjarah sejumlah toko perbelanjaan. Warga juga mencoba membuka paksa sejumlah toko untuk mengambil bahan pokok, seperti makanan, minuman, hingga pakaian.
Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala. (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan aktivitas bongkar muat bantuan makanan untuk korban gempa dan tsunami Palu serta Donggala. (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Namun, Menkopolhukam Wiranto menepis kabar dan informasi itu. Wiranto tidak sepakat apabila tindakan warga yang terkena musibah itu disebut penjarahan, tetapi pengambilan barang karena situasi darurat.
"Saya sendiri baru lihat tadi malam, saya tiga hari di sana. Saya lihat langsung bahwa ada perbedaan antara penjarahan dan pengambilan barang dari toko terutama makanan dan minuman," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/10).
Aksi Pemerintah untuk Korban Bencana di Sulawesi Tengah. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Pemerintah untuk Korban Bencana di Sulawesi Tengah. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)