CEO Blackgold Dukung KPK Bongkar Kasus PLTU Riau

7 September 2018 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Blackgold Natural Resources, Rickard Philip Cecil usai diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Jumat (7/9/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Blackgold Natural Resources, Rickard Philip Cecil usai diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Jumat (7/9/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chief Executive Officer (CEO) Blackgold Natural Resources Limited Rickard Philip Cecil kembali diperiksa KPK. Usai diperiksa penyidik, Philip menyatakan dukungannya kepada KPK untuk membongkar kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.
ADVERTISEMENT
"Saya support 1000 persen untuk mereka (KPK)," ujar Rickard di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/9).
Rickard sudah beberapa kali diperiksa terkait kasus ini. Dia percaya KPK bisa profesional menjalankan tugasnya, sesuai dengan slogan KPK saat ini.
"Saya sudah 30 tahun tinggal di Indonesia, mungkin (saya) kulit putih tapi darah saya merah-putih. Darah merah-putih, dengan itu cuma mau bilang KPK benar-benar jujur, berani dan hebat," tutur Rickard.
Mantan Wakil Ketua Komisi VII, Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1, Jakarta, Rabu (05/09/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Ketua Komisi VII, Eni Maulani Saragih usai diperiksa KPK terkait kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1, Jakarta, Rabu (05/09/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
BlackGold Natural Resources merupakan perusahaan tambang batu bara yang menjadi anggota konsorsium PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Blackgold didapuk sebagai kontraktor proyek PLTU Riau-1, bersama perusahaan asal Tiongkok, China Huadian Engineering Co. Ltd.
Namun, KPK menduga ada indikasi korupsi dalam tercapainya kesepakatan proyek PLTU Riau-1. Salah satu pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited,Johannes Budisutrisno Kotjo, diduga menyuap Eni Maulani Saragih selaku Wakil Ketua Komisi VII Fraksi Golkar sebesar Rp 4,8 miliar untuk memuluskan proyek tersebut.
Mantan Menteri Sosial RI, Idrus Marham usai diperiksa penyidik KPK terkait kasus dugaan suap PLTU Riau-1, Jumat (7/9/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Sosial RI, Idrus Marham usai diperiksa penyidik KPK terkait kasus dugaan suap PLTU Riau-1, Jumat (7/9/2018). (Foto: Eny Immanuella Gloria)
KPK menduga Eni mempengaruhi manajemen PLN agar Blackgold ikut dalam proyek PLTU Riau-1. Meski sebagai anggota DPR tak punya kewenangan dalam proses pengadaan pembangkit listrik di PLN, Eni diduga memiliki pengaruh.
Pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai tersangka suap pembangunan PLTU Riau-1, usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/08/2018). (Foto: Nadia K. Putri)
zoom-in-whitePerbesar
Pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai tersangka suap pembangunan PLTU Riau-1, usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/08/2018). (Foto: Nadia K. Putri)
Tak hanya itu, Johannes Kotjo juga diduga menjanjikan uang USD 1,5 juta kepada mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Hal itu dilakukan agar Idrus Marham turut mendorong terjadinya kesepakatan kerja sama PLTU Riau-1.
ADVERTISEMENT
PLTU Riau-1 dijadwalkan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2024 mendatang. Dengan kapasitas sebesar 600 MW, PLTU ini akan dibangun di Kecamatan Penarap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Nilai investasi proyek PLTU Riau 1 mencapai USD 900 juta atau Rp 12,87 triliun.