news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Anies soal Tradisi Ziarah Makam di Lebak Bulus

16 Juni 2018 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersilaturahmi dengan warga di Makam Wakaf Islam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kedatangannya ke Makam Wakaf Islam bukan untuk melakukan ziarah ke kerabatnya, melainkan untuk ikut membaur dengan masyarakat yang tengah berziarah.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan ini ia lakukan semenjak pindah tempat tinggal di Lebak Bulus. Anies mengaku selalu mengikuti kegiatan dari masyarakat.
“Saya sejak sebelum tugas menjadi Gubernur ya ikut warga kegiatan warga sini. Ikut kegiatan mereka dari saya awal pindah. Sejak saya pindah di sini 2012-2013,” kata Anies di lokasi, Sabtu, (16/6).
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Makam Wakaf Muslim, Lebak Bulus Dalam (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Anies kemudian menjelaskan bahwa tradisi silaturahmi dan ziarah di makam ini selalu dilakukan di hari kedua lebaran. Menurut Anies warga yang datang tidak hanya yang saat ini tinggal di Lebak Bulus, tetapi juga mereka yang sudah pindah rumah di daerah lain.
“Tradisinya itu adalah 2 Syawal sekitar pukul 7 enggak ada jam fix ya, jam 7.00 atau 7.30 itu sekeluarga besar lebak bulus berkumpul disini, keluarga Lebak Bulus itu artinya bukan hanya warga di sini tapi juga warga yang sudah pindah di tempat lain semuanya kembali ke sini. Lalu silaturahmi di sini,” ujar Anies.
ADVERTISEMENT
“Semua Ketua RT di lingkungan, RW, kita semuanya kumpul lalu yang dilakukan adalah halal bi halal. Jadi ada sambutan, doa, habis itu berdiri halal bi halal sesudahnya mereka lalu nanti ziarah,” tambahnya.
Anies mengatakan tradisi silaturahmi ini sudah berjalan dari tahun ke tahun. Namun ia belum bisa mengungkapkan sejak kapan tradisi ini dimulai.
“Saya pernah tanya katanya semenjak mereka ingat itu ya begini jadi sudah lama sekali,” ungkapnya.