Cerita Daniel Dian, Pelanggan GO-JEK yang Jadi Korban Order Fiktif

27 Maret 2018 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Driver Gojek (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Driver Gojek (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Fenomena order fiktif kembali terulang, kali ini menimpa seorang pengguna aplikasi transportasi online GO-JEK bernama Daniel Dian.
ADVERTISEMENT
Daniel bercerita soal pengalamannya menjadi korban order fiktif dari orang tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai dirinya. Daniel menceritakan pengalamannya melalui akun Twitter pribadi @daniel_dian pada Sabtu (24/3).
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (24/3) pukul 12.00 WIB. Saat itu, Daniel yang sedang berada di kawasan Kuningan tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari nomor yang tak dikenal.
"Tiba-tiba ada panggilan dari nomor yang tak dikenal. Sudah ada tiga panggilan tak terjawab, saya baru mengangkat di panggilan yang keempat. Ternyata itu nomor driver GO-JEK yang bertanya posisi saya di mana," ujar Daniel saat dihubungi kumparan (kumparan.com) pada Selasa (27/3).
Mulanya Daniel mengira telepon tak dikenal itu adalah driver GO-JEK yang sebelumnya ia tumpangi saat menuju ke Kuningan.
ADVERTISEMENT
Saat Daniel menerima telepon, driver itu mengatakan bahwa ia mendapatkan order dari seseorang bernama Siti yang minta dijemput di Kalibata City, Jakarta Selatan. Bahkan, si Siti ini menggunakan nomor dan identitas Daniel untuk memesan GO-JEK.
"Saya bilang ke driver kalau saya tidak order GO-JEK apapun, di aplikasi saya tidak ada notifikasi atau history pemesanan dan saya tidak mengenal seseorang bernama Siti di Kalibata," ujar Daniel.
Selang berapa lama, telepon dari nomor-nomor tak dikenal lainnya mulai meneror Daniel. Merasa tidak nyaman, Daniel kemudian membuat laporkan kepada GO-JEK melalui e-mail.
Gojek Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gojek Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Peristiwa ini berlangsung hingga keesokan harinya. Daniel menyebut ada lebih dari 20 nomor yang menghubunginya dalam sehari dengan orderan yang beragam.
ADVERTISEMENT
"Mulai dari Go-Ride sampai ke Go-Send, beberapa menghubungi saya lewat SMS dan beberapa lewat telepon. Ada yang bahkan diminta untuk mengantar sampai ke Pulo Gadung," kata Daniel.
Meski merasa dirugikan, Daniel mencoba menjelaskan situasi yang dialaminya kepada driver GO-JEK yang menerima orderan atas nama Siti.
"Saya berusaha menjelaskan kalau saya tidak memesan GO-JEK apapun dan saya meminta teman-teman driver untuk share screenshot orderan, tetapi mereka semua tidak menyimpan," lanjut Daniel.
Sekitar pukul 13.51 WIB, laporan yang dikirimkan Daniel kemudian ditanggapi oleh pihak GO-JEK. Melalui e-mail, GO-JEK mengatakan sedang melakukan investigasi.
Dalam situasi seperti ini, tidak hanya Daniel yang dirugikan, para driver GO-JEK yang sudah mengambil orderan fiktif ini juga merasakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
"Beberapa driver yang kesal bahkan sempat mengutarakan keheranan dan kekesalan mereka lewat SMS dan Whatsapp," kata Daniel.
Pada Minggu (25/3) pukul 16.00 WIB, akun order fiktif bernama Siti itu berhasil dinonaktifkan oleh pihak GO-JEK dan Daniel tak lagi menerima telepon dari driver GO-JEK. Namun Daniel tetap merasa khawatir karena nama dan nomor teleponnya sudah tersebar.
"Sampai sekarang sih masih belum ada gangguan lagi, tetapi saya lumayan khawatir karena nama dan nomor hape saya sudah tersebar. Belum ada jaminan kalau kejadian ini tidak akan terjadi lagi," ujar Daniel.
Sementara itu, hingga kini Daniel masih belum mengetahui siapa pengorder fiktif bernama Siti yang menggunakan nama dan menyebarkan nomor teleponnya itu.
ADVERTISEMENT