Cerita di Balik Foto Penderita Down Syndrome yang Menggendong Bayi

11 Desember 2017 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Throop down syndrome (Foto: Instagram/@k.throop)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Throop down syndrome (Foto: Instagram/@k.throop)
ADVERTISEMENT
Bisa memeluk dan bercengkeraman dengan bayi yang baru lahir, akan menjadi pengalaman yang berkesan sekaligus membahagiakan. Jari-jemari mungil, wajah yang menggemaskan, dan tatapan penuh rasa penasaran akan membuat betah berlama-lama bermain bersama bayi-bayi lucu itu.
ADVERTISEMENT
Namun bagi Daniel Throop (20), pengalaman seperti ini tak hanya berkesan namun juga punya arti mendalam. Daniel merupakan seorang penderita Down Syndrome yang sering kali tidak dibolehkan mendekat ataupun menggendong bayi-bayi tersebut karena alasan keamanan.
Down Syndrome adalah gangguan atau cacat lahir genetik yang paling umum terjadi. Biasanya, hal itu dialami anak-anak yang lahir dengan jumlah kromosom yang tak normal dan kemudian menyebabkan keterbelakangan mental dan ciri-ciri fisik yang khas.
Meski begitu, kasih sayang Daniel terhadap bayi-bayi mungil itu tak pernah habis. Ia selalu menyimpan keinginan agar suatu saat nanti diizinkan untuk menggendong atau memegang bayi-bayi tersebut.
Akhirnya keinginan Daniel untuk bisa menggendong kembali bayi mungil terwujud. Kakak laki-laki Daniel, Kevin memberikan kesempatan berharga itu kepada Daniel.
ADVERTISEMENT
Kevin membiarkan anaknya, Maysen Ava, yang berusia tiga bulan untuk digendong oleh Daniel. Maysen terlihat tenang dalam dekapan Daniel.
Kevin memontret ekspresi bahagia Daniel saat menggendong anaknya. Dia juga membagikan foto tersebut ke situs Reddit.
Bersamaan dengan diunggahnya foto tersebut, Kevin memberikan penjelasan. "Saudaraku (Daniel) menderita Down Syndrome. Dulu ia senang menggendong dan menjaga bayi, namun kini sudah jarang ia lakukan karena orang lain tak membolehkannya," kata dia.
"Aku dan istriku membiarkannya menggendong bayi kami hari ini, dan inilah ekspresi kebahagiaannya. Daniel menggendong bayi kami selama lima menit dengan tenang. Aku hampir menangis," tulisnya seperti yang dikutip dari Unilad.
Kevin meletakkan Maysen di lengan Daniel, kini dia berharap dunia bisa melihat koneksi yang kuat antara Daniel dan buah hatinya. "Aku berharap orang-orang belajar bahwa seseorang dengan Down Syndrome bisa memberikan kasih sayang tulus," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kevin, ini merupakan pertama kalinya Daniel bertemu dengan bayi perempuannya, Maysen Ava, di California, setelah perjalanan wisata dari Papua Nugini bersama dengan kedua orang tuanya.
"Yang semua anak inginkan ialah dijaga dan menjaga. Sebuah hal yang sangat sederhana. Ketika Daniel masih kecil, aku berfikir bahwa mudah bagi orang-orang untuk memberikan Daniel perhatian lebih. Namun kini ketika ia sudah beranjak dewasa, ia adalah seorang anak yang terjebak di tubuh lelaki dewasa dan aku berfikir ini merubah presepsi banyak orang," tuturnya.
Hari Down Syndrome Sedunia 2017. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Down Syndrome Sedunia 2017. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kevin bercerita kepada Cafemom pada Kamis (7/12), "Selama perjalanannya ke Papua Nugini bersama orang tuaku, Daniel merasa diabaikan karena tak mengerti perbincangan orang dewasa. Jelas ini sangat sulit untuknya, terlebih ia bukan bagian dari percakapan tersebut. Ia memelukku delapan kali dalam waktu 10 menit dan aku tak kaget, kami menyadari bahawa Daniel butuh kasih sayang," pungkasnya
ADVERTISEMENT
Bagi Kevin, Daniel bukan hanya seorang berkebutuhan khusus namun ia memiliki cinta murni kepada siapapun.
"Aku tidak pernah tahu ada seseorang yang memperlihatkan kebahagiaannya, seperti apa yang dilakukan oleh saudaraku (Daniel). Dan dunia akan terasa sedikit gelap dan kebahagiaan berkurang ketika kita kehilangan seseorang dengan Down Syndrome atau orang tua yang memutuskan untuk tak merawat anak-anak berkebutuhan khusus ini," tambah Kevin.
Hingga kini unggahan fotonya itu telah dibagikan lebih dari 133 ribu kali dengan komentar positif netizen yang mengucapkan terima kasih kepada Kevin karena telah menyadarkan soal pentingnya memberikan kepercayaan kepada para penderita Down Syndrome.