Cerita di Balik Nota Berobat Diare Bule Rusia di Lombok Rp 1,3 Juta

20 Februari 2018 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dokter (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Terserang diare membuat seseorang tidak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi dan membuat tubuh kekurangan cairan hingga lemas. Tak hanya membuat badan lemas, ternyata untuk mengobati penyakit diare dibutuhkan biaya yang tak sedikit, seperti yang dialami oleh bule asal Rusia yang sedang berlibur di Lombok ini.
ADVERTISEMENT
Kasus pria yang tidak diketahui namanya ini viral di media sosial karena temannya mengunggah nota hasil berobat penyakit diarenya di Klinik Givara, Gili Trawangan, Lombok. Dalam note berobat itu tertulis biaya yang harus dibayar pasien adalah Rp 1,3 juta dengan rincian biaya dokter Rp 250 ribu dan obat Rp 1.050.000.
Jumlah ini mengundang perdebatan warganet. Mereka beranggapan biaya Rp 1,3 juta terlalu mahal untuk mengobati diare.
kumparan (kumparan.com) mengkonfirmasi hal ini kepada Manajer Klinik Givara, Sulton Istiklal (35). Dia membenarkan ada pasien dari Rusia yang berobat karena terserang diare dan harus dilakukan perawatan intensif. Namun pasien tersebut menolak dan memilih berobat biasa.
"Bule Rusia itu ke sini dalam kondisi dengan secara medis membutuhkan intensive care, saat kita sarankan untuk intensive care dianya tidak mau, hanya ingin berobat biasa," ujar Sulton, saat dihubungi kumparan, Selasa (20/2)
ADVERTISEMENT
Sulton menjelaskan biaya yang terbilang mahal tersebut karena untuk pembiayaan perawatan lebih lanjut untuk pasien itu. Apabila pasien tidak mau dirawat lebih lanjut, dokter di klinik tersebut akan tetap bertanggung jawab dengan mendatangi langsung ke lokasi pasien jika terjadi sesuatu pada pasien.
"Biaya yang mahal itu sudah ter-cover pelayanan garansi klinik kami, itu harga di situ semuanya. Bila pasien tiba-tiba collapse itu pertanggungjawabkan kami untuk datangi pasien di mana pun pasien berada," ujarnya
Walaupun keberadaan klinik yang berada di pulau terpencil, menurut Sulton klinik tersebut akan tetap memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien yang berobat.
Menurut Sulton untuk harga obat diare yang diberikan pasien tersebut sebenarnya tidak mahal, namun karena ongkos pengiriman obat ke pulau tersebut terbilang mahal, maka berpengaruh terhadap harga obat. Klinik tersebut memberikan obat pasien bule tersebut jenis Samquinor, Diaform, Scoptma Plus.
ADVERTISEMENT
"Kita berikan Diaform itu obat untuk diarenya biasanya harganya sekitar Rp 30.000, kita juga berikan antibiotik Samquinor harganya bisa sekitar Rp 100.000 hingga Rp 150.000, dan diberikan Scoptma Plus, harganya sekitar Rp 100.00 hingga Rp 150.000. Kita berikan obat yang jenisnya bagus semua untuk pasien," jelasnya.
Sulton menjelaskan pemberian obat untuk pasien bule berbeda dengan pasien lokal, karena daya tahan tubuh yang berbeda. Hal ini juuga berpengaruh terhadap biaya berobat di klinik tersebut.
Manajer Klinik tersebut berharap tidak ada netizen yang salah paham dengan nota biaya berobat yang sedang viral tersebut, karena semua pembiayaan yang mahal sudah termasuk perawatan yang baik dari klinik.