Cerita Eks Bupati Bekasi Tak Ikut Lomba 17-an di Lapas Kota Bandung

Terdakwa kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta Neneng Hasanah Yasin mengikuti jalannya sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Bila tahanan perempuan lain bersuka ria ikut lomba 17-an, tidak demikian dengan eks Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Terpidana kasus suap Meikarta ini tidak ikut satu pun lomba yang diadakan pihak lapas.

Ada alasan kuat mengapa Neneng tak bergabung dengan rekan sesama tahanan memeriahkan 17-an. Menurut Kalapas Perempuan Klas II A Bandung Rafni Trikoriaty Irianta, Neneng tidak diikutsertakan dalam lomba karena baru saja melahirkan beberapa bulan lalu dan masih mengurus bayi perempuannya tersebut.

"Neneng baru beranak, dia ngurusin bayi, kita milih yang muda-muda saja," kata Rafni kepada wartawan, Kamis (15/8).

"Koruptor di sini rata-rata tua tua, Neneng biarpun muda abis beranak, badan gendut, sakit tulang belakang, punya anak jadi kita enggak usahain ikut," tambah dia.

Terdakwa kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta Neneng Hasanah Yasin mengikuti jalannya sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Kalau dipaksa untuk ikut serta, Rafni menambahkan, dirinya khawatir terjadi sesuatu atas penyakit saraf terjepit di bagian tulang belakang Neneng.

"Kalau Neneng ikut nanti gempor, mana dia sakit saraf kejepit tulang belakang," ujar Rafni.

Namun, Rafni memastikan, Neneng diperbolehkan untuk ikut serta sebagai penonton. Lusa, sambung dia, akan digelar final perlombaan tarik tambang di Lapas Perempuan.

"Iya dia nonton doang sama sorak-sorak, besok kan ada final tarik tambang pada Sabtu, dia jadi penonton doang," ungkap Rafni.