Cerita Ganjar Selalu Bawa Uang untuk Hindari Gratifikasi

26 Oktober 2018 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Foto: Eny immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Foto: Eny immanuella Gloria)
ADVERTISEMENT
Bicara soal antikorupsi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku sering mendapatkan berbagai macam produk UMKM dari masyarakat saat sedang berkunjung. Namun, menurutnya, banyak masyarakat yang memberi karena bagian dari budaya tanpa ada niat untuk melakukan suap atau gratifikasi.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya bilang, piagam, plakat, itu boleh diterima. Tapi di luar itu, kata KPK ya namanya gratfikasi. Masa saya tidak bisa menerima," ungkap Ganjar di Pertemuan Nasional (Pernas) II Jaringan Pendidikan Alternatif di Wisma Perdamaian Semarang, Jumat (26/10).
Ganjar mengaku sebenarnya ada dua pilihan jika ia ingin menerima produk yang diberikan masyarakat kepadanya tanpa terkena gratifikasi. Antara melaporkannya ke KPK dan bertanya boleh tidak produk tersebut ia miliki, atau dengan cara membelinya.
"Saya kemana-mana bawa uang. Jadi kalau ada pameran, saya bawa uang. 'Pak, ini Pak, ini Pak.' Oke, ini saya beli. 'Oh, enggak Pak, pokoknya Bapak nerima saja saya sudah senang.' Enggak, pokoknya saya beli," jelasnya.
"Kultural, mereka ingin memberikan dan tidak ada maksud suap. Tapi edukasi untuk membentuk karakter harus saya sampaikan," imbuhnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi rumah Kusnari. (Foto: Dok. Humas GP)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kunjungi rumah Kusnari. (Foto: Dok. Humas GP)
Ia menyebut, biasanya ia memang menggunakan dana operasional yang ia peroleh untuk membeli barang-barang pemberian tersebut. Menurutnya, hal tersebut legal dan tidak masalah.
ADVERTISEMENT
"Saya harus menebus SPP, harus nebus orang dari rumah sakit, itu bisa. Dana operasional saya boleh tidak digunakan seperti itu? Oh boleh. Saya biayai teman-teman yang punya kegiatan seperti ini kalau nunggu sampai APBD tahun depan ya ngimpi lagi," tutur Ganjar.
Apalagi, Ganjar menyebut, meski tidak terlalu banyak namun dana yang ia kucurkan sudah cukup membuat masyarakatnya bahagia. Selain itu, menurutnya, dengan cara tersebut secara tidak langsung ia juga telah mengajarkan budaya antikorupsi dan gratifikasi kepada masyarakat.