Cerita Haru Djunaidi tentang Motor dan Pencarian Anaknya di Monas

5 Mei 2018 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Junaidi orang tua Mahesa korban sembako Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Junaidi orang tua Mahesa korban sembako Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Djunaidi (41) diperiksa Polda Metro Jaya sebagai saksi atas tragedi pembagian sembako di Monas yang berujung anak pertamanya Mahesa (12) tewas pada Sabtu ( 28/4) yang lalu.
ADVERTISEMENT
Djunaidi menceritakan kejadian saat anaknya menjadi korban antrean sembako tersebut. Djunaidi mengatakan bahwa anaknya pergi tanpa sepengatahuannya dan istrinya. Mahesa diajak temannya bernama Amal. Namun, setelah Amal kembali pulang, Djunaidi tak ada.
Saat itu juga, naidi langsung pergi ke Monas mencari anaknya yang hilang. Tapi, saat mencari anaknya di Monas, Djunaidi tidak menemukan anaknya. Ia mendapat kabar bahwa anaknya sudah dibawa ke Rumah Sakit Tarakan. Saat pencarian anaknya itu pun, sepeda motor Djunaidi hilang.
"Di sana saya hilang kendaraan lagi cari anak saya. Saya keliling nyari lagi mungkin ada yang geser saya tanya petugas katanya sudah ganti piket dan saya pikir udah hilang. Tapi penting anak saya ketemu," kata Djunaidi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (5/5).
ADVERTISEMENT
Djunaidi saat itu tak memikirkan motornya. Dia bergegas ke RS Tarakan. Sesampainya di rumah sakit, dia kaget melihat anaknya terbaring tak bernyawa dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidungnya. Menurut diagnosa dokter, Mahesa dehidrasi dan pecah pembuluh darahnya.
"Saya tanya apa karena dianiaya kenapa keluar darah terus? Dokter bilang karena suhu badan melebihi 42 saya bantu enggak turun dan sudah enggak sadar diri kejang-kejang. Pukul 19.40 WIB dokter bilang anak saya tidak ada dan itu karena pembuluh darah pecah dan dehidrasi juga," jelas Junaidi.
Tapi sekarang, Djunaidi sudah mengikhlaskan kepergian anaknya untuk selamanya. Ia pun tidak ingin melaporkan pihak siapa pun termasuk panitia atas insiden ini. Selain itu, Djunaidi juga menolak tawaran pihak kepolisian untuk melakukan otopsi kepada jenazah.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya sebagai orangtua sudah mengikhlaskan mungkin ini sudah jalan Allah saya ikhlas dan tidak akan gugat panitia," ujar Junaidi.
Kembali ke soal motor Mio miliknya berpelat nomor B 3166 UFD yang sempat dikabarkan hilang, hari ini sudah kembali. Petugas kepolisian mengembalikan motor Djunaidi.
Rupanya saat motor diparkir, ada petugas yang menggesernya. Dan kabar hilangnya motor Djunaidi sampai ke petugas, yang kemudian motor itu dicari, hingga akhirnya ditemukan. Motor itu salah parkir di lokasi yang bukan untuk parkir.
"Terimakasih ya pak, terimakasih banyak," tutur Djunaidi sambil menyalami pihak kepolisian yang memberikan dokumen kendaraan dan kunci sepeda motornya tersebut.