Cerita Haru Petugas Rumah Singgah Rawat Pasien dari Pelosok

4 Mei 2018 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Singgah Pasien IZI. (Foto: Facebook Inisiatif Zakat)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Singgah Pasien IZI. (Foto: Facebook Inisiatif Zakat)
ADVERTISEMENT
Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) di Salemba, Jakarta Pusat, menjadi tempat tinggal sementara untuk para pasien yang berasal dari daerah rantau. Di sana ada harapan dan doa agar para pasien bisa sembuh dan kembali ke kampung dengan bahagia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, RSP juga menyimpan cerita duka dari para penghuninya. Ivan Satria (38), staf RSP menceritakan pengalamannya selama bekerja di sana.
Salah satu kisah yang begitu menyentuh hatinya adalah tentang perjuangan Rojali bersama sang istri merawat bayi mereka yang mengalami kelainan jantung. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Kabupaten Batubara.
Ivan menceritakan rumah Rojali berada di pedalaman. Untuk sampai ke rumah sakit di pusat kota butuh waktu sekitar 6 jam. Sambil membawa bayinya yang belum berusia satu tahun, Rojali dan istri bolak-balik dari rumah ke kota.
Berbagai cara dilakukan Rojali demi kesembuhan anaknya, hingga pergi ke rumah sakit besar di Jakarta.
“Mereka dirujuk ke Jakarta. Dokter sana bilangnya cuma sebulan,” ungkap Ivan.
Suasana Rumah Singgah Pasien IZI (Foto: Irish Tamzil /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Singgah Pasien IZI (Foto: Irish Tamzil /kumparan)
Dari ucapan dokter itu maka keluarga Rojali menyiapkan dana untuk satu bulan di Jakarta. Mereka tinggal di kos yang harganya Rp2 hingga Rp3 juta, belum termasuk makan dan minum.
ADVERTISEMENT
Tak terasa uang sudah habis begitu saja. Namun pengobatan anak masih berjalan.
“Bahkan mereka pulang ke Cilacap ke rumah orang tua istri, dapat ongkos lalu balik lagi (ke Jakarta)," kata Ivan.
Rojali bingung harus bagaimana dengan uang yang semakin menipis, ditambah kondisi anak yang sakit. Di saat kebingunan itu, Rojali mendapat informasi soal RSP IZI.
Tak ada perjuangan yang sia-sia, Rojali yang kala itu menjadi penghuni RSP dan harus bolak-balik ke rumah sakit menuai hasil yang manis. Anak Rojali dinyatakan sembuh oleh dokter.
“Alhamdulillah ya sembuh anaknya,” kata Ivan.
Menurut Ivan, kisah-kisah seperti itu sering membuat hatinya terenyuh. Sudah tak punya uang dan tak tahu harus bagaimana.
“Ya kisah-kisah begitu yang udah kehabisan ongkos,’’ ucap Ivan.
ADVERTISEMENT