Cerita Jefferson, Desainer Maskot Asian Games yang Tak Kebagian Boneka

17 September 2018 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jefferson Edri, kreator logo dan maskot Asian Games 2018. (Foto: Jafrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jefferson Edri, kreator logo dan maskot Asian Games 2018. (Foto: Jafrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kemeriahan Asian Games 2018 masih terasa meski perhelatan itu sudah berlalu. Salah satu yang masih diburu oleh masyarakat adalah maskot Asian Games yakni Bhin Bhin, Kaka dan Atung.
ADVERTISEMENT
Tiga boneka berwujud hewan itu laris diserbu masyarakat, bahkan produsen mengaku kewalahan untuk memenuhi pesanan.
Bicara maskot pastinya tak lepas dari ‘Sang Kreator’ atau orang yang mendesain maskot tersebut. Nah, tahukah kamu siapa kreator maskot Asian Games? Dia adalah Jefferson Edri
kumparan berbincang dengan Jefferson soal karya dia dan timnya. Ia tidak pernah menyangka dirinya turut mensukseskan berjalannya Asian Games 2018. Bahkan tiga maskot yang ia desain diimplementasikan dalam bentuk merchandise boneka itu sukses menarik perhatian masyarakat.
Keunikan desain boneka maskot Asian Games membuat masyarakat rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli satu bonekanya, yakni Rp 199.000.
Namun kesuksesan penjualan boneka Asian Games tidak membuat sang kreator memperoleh royalti. Pasalnya sang kreator yang memenangi sayembara desain logo dan maskot tersebut telah memperoleh uang sebesar Rp 100 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Bekraft.
Peluncuran merchandise Asian Games 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran merchandise Asian Games 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Jefferson menjelaskan, tidak ada perjanjian royalti bila logo dan maskot yang ia desain diimplementasikan dalam bentuk merchandise. Ia hanya memperoleh uang tunai dari sayembara mendesain logo dan maskot Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
“Royalti, kita enggak dapet royalti, sayembara itu cukup jelas bahwa yang kita dapat hadiah pertama itu 100 juta udah itu aja, dapat wawancara kayak gini," ujar Jefferson Edri kepada kumparan, Kamis (6/9).
Ia menilai hal yang wajar tidak mendapat royalti dari penjualan boneka karena hanya sebatas sayembara desain dengan brief yang sudah diberikan oleh para panitia.
Pria asal Jakarta ini merasa senang dengan antusiasme masyarakat terhadap merchandise boneka Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Itu artinya desain yang ia suguhkan berhasil diterima masyarakat dengan baik.
Di sisi lain Jefferson juga merasa sedih karena sebagai kreator desain logo dan maskot Asian Games 2018 ia tidak memiliki merchandise seperti kaos ataupun boneka.
ADVERTISEMENT
"Sampai orang tua saya ikut antre beli boneka dan kaos, tapi kehabisan. Sampai sekarang saya juga masih mencari merchandise, soalnya mereka nanyain mulu, saya juga ingin punya," ucap jefferson.
Jefferson mengatakan, keberhasilan dirinya memenangkan sayembara mendesain logo dan maskot Asian Games mengubah jalan hidupnya. Ia kerap kali diminta menjadi narasumber di berbagai media yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan.