Cerita JK yang Pernah Ragu Semua Hal Bisa Dilakukan dengan Handphone
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla bercerita di hadapan para milenial tentang dirinya yang sempat tidak mempercayai perkembangan teknologi di masa depan yang semakin canggih. Terlebih dengan hadirnya handphone yang dapat memudahkan kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
"Saya terlalu tidak percaya dengan perkembangan tekonologi tahun awal 90-an. Saya bekerja di bidang investasi di bidang telekomunikasi dengan kabel. Saya mengikuti seminar di Munchen yang mengatakan bahwa nanti semua transaksi ada di kantong," kata JK dalam acara Indonesia Millennial Summit di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
"Saya katakan ini profesor ngomong apa, masa semua transaksi ada di kantong," imbuhnya.
Awalnya Jusuf Kalla, melihat telepon kabel sangat dibutuhkan masyarakat. Sehingga menurutnya, ada peluang investasi di bidang telekomunikasi.
"Waktu itu, telepon wireless (harganya) masih tinggi, hanya terbatas yang punya itu. Kita memakai telepon rumah. Karena itu saya tetap investasi dengan telepon," kata dia.
Namun Jusuf Kalla mengatakan, seiring berjalannya waktu penggunaan telepon kabel mulai tergerus dengan munculnya telepon genggam atau handphone. Akibat hal itu, Jusuf Kalla pun menjual asetnya di bidang telekomunikasi agar tak terlalu rugi.
ADVERTISEMENT
"Kemudian beberapa tahun kemudian pelan-pelan handphone masuk dan tak ada lagi telepon berdering di rumah dan di kantor. Semuanya berubah dan untung bisa saya langsung jual dan tidak rugi, habis investasi kita," tuturnya.
Setelah melihat perkembangan teknologi, Jusuf Kalla menyadari perubahan teknologi dapat mengubah perilaku manusia. Oleh karena itu, ia mengapresiasi perubahan teknologi yang semakin cangging berkat inovasi generasi milenial.
"Sekarang saya kira sudah terbukti telekomunikasi transaksi dilakukan lewat handphone saku kita. Yang menarik ialah bahwa sambungan teknologi juga ditemukan generasi muda, Bill Gates menemukan di garasi kemudian ketemulah tekonologi luar biasa. Mark membuat Facebook di kamar itu semua merubah kehidupan kita generasi muda," kata Jusuf Kalla.
Untuk itu, Jusuf Kalla berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat menyesuaikan perubahan perilaku masyarakat yang terbuka akibat perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
"Makanya Menkominfo harus bekerja keras untuk menyesuaikan perilaku masyarakat akan perubahan-perubahan yang mendasar, yang mengubah," tutupnya.