Cerita Jokowi Blusukan dengan Sopir Temui Nelayan Pukul 24.00 WIB

17 Februari 2019 22:05 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01 Joko Widodo saat mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01 Joko Widodo saat mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto saling berdebat mengenai akses terhadap kebutuhan dan kesejahteraan nelayan dalam debat kedua pilpres yang digelar Minggu (17/2) malam. Awalnya, Prabowo mengeluhkan soal minimnya akses yang dimiliki nelayan terhadap teknologi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, banyak nelayan tak punya akses terhadap teknologi atau modal karena dibatasi berbagai aturan.
"Nelayan-nelayan miskin itu tak punya akses ke teknologi, pada kapal, pada modal dan dibatasi oleh aturan-aturan yang sangat membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut dan melaksanakan pekerjaannya," ujar Prabowo di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.
Pernyataan ini kemudian langsung disanggah oleh Jokowi. Menurut dia, dalam pemerintahannya, BUMN justru membantu membeli ikan dari rakyat. Selain itu, pemerintah juga telah membentuk Bank Mikro Nelayan untuk memudahkan akses terhadap modal.
"Untuk nelayan-nelayan kecil yang memiliki bobot 10 GT ke bawah sudah tak pakai izin lagi. Hanya 10-30 ke atas yang harus dapat izin dari KKP maupun provinsi," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita harapkan dengan semakin banyak dapat perizinan, dengan yang kecil-kecil, mereka bisa melaut dan dapatkan ikan lebih banyak," lanjut Jokowi.
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Prabowo kemudian kembali menjawab Jokowi. Menurut dia, keluhan tersebut hanyalah aspirasi dari nelayan yang ia temui ketika berkunjung ke berbagai daerah. Ketum Gerindra ini kemudian menduga bahwa yang disampaikan Jokowi berbeda dengan kenyataan di lapangan.
"Mungkin laporan ke bapak bagus-bagus, biasanya di republik ini biasanya kan gitu Pak dari dulu. Kita sudah biasa jadi orang Indonesia. Laporannya bagus-bagus, kenyataan di bawah tidak sebagus yang dilaporkan ke bapak," tutur dia.
Jokowi lagi-lagi menanggapi Prabowo. Ia menyebut juga sering berdialog dan menangkap aspirasi dari para nelayan. Ia mencontohkan pernah ke kampung nelayan di Tambaklorok, utara Semarang, pukul 24.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Bahkan bapak, ibu, bisa tanya ke kampung nelayan di Tambaklorok, jam 12 malam saya berdua dengan sopir ke sana untuk memastikan kondisi nelayan yang benar," tutur dia.
"Karena betul banyak laporan ke saya yang baik tapi saya ingin pastikan nelayan kondisinya seperti apa. Sehingga tengah malam saya datang ke Utara kota Semarang," lanjut jokowi.
Prabowo kemudian diberi kesempatan untuk menanggapi. Tapi, ia tak lagi membalas pernyataan Jokowi.
"Terima kasih, cukup jelas, Pak. Kan sudah jelas, saya kira cukup ya. Kita hargai semua orang ya," ujar Prabowo.
Moderator kemudian memberikan lagi kesempatan pada Jokowi untuk memperjelas argumentasinya. Jokowi menjelaskan bahwa segala program yang sudah ia laksanakan mungkin ada kekurangan. Sehingga, ia selalu terbuka akan adanya koreksi.
ADVERTISEMENT