news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Jokowi yang Rintis Usaha dari Nol ke Warga Gorontalo

1 Maret 2019 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat salurkan bantuan UMI di Pasar Sentral Gorontalo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat salurkan bantuan UMI di Pasar Sentral Gorontalo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan dirinya memulai usaha dari nol karena dia bukan berasal dari keluarga yang mampu. Pada awalnya dia meminjam uang untuk modal usaha, berhasil diolah, hingga akhirnya Joko Widodo menjadi seorang pengusaha mebel.
ADVERTISEMENT
Cerita ini disampaikan Jokowi ketika menyalurkan bantuan usaha Ultra Mikro kepada sejumlah warga di Gorontalo, Jumat (29/2).
"Saya juga awalnya memulai usaha sama pinjam Rp 10 juta, naik lagi, lagi, tapi ya lunas, enggak ada masalah. Saya dulu memulai seperti bapak ibu sekalian. Jangan dipikir, tahu-tahu bisa usaha," ujarnnya.
"Orang tua saya juga ndak mampu. Sudah tahu saya lahir di pinggir kali? Harus dari 0 tapi disiplin mengangsur sehingga dipercaya. Kalau dipercaya, pinjam lagi lebih gede gampang," jelasnya.
Jokowi mengatakan bahwa upayanya tersebut membuahkan hasil yang maksimal. Hal itu terbukti dari usaha kecilnya yang semakin berkembang hingga menjadi pabrik yang dapat memproduksi barang yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
"Dulu tempat kerja separuh, lama-lama gede, kemudian punya pabrik sendiri. Memang seperti itu. Kalau orang tuanya kaya, baru bisa tahu-tahu dapat pabrik. Harus kerja keras, jujur, disiplin," pungkasnya.
Di Gorontalo, Jokowi menyalurkan bantuan sosial Ultra Mikro pada 273 debitur (warga) di Pasar Sentral, Kota Gorontalo, Jumat (1/3). Bantuan itu merupakan program pemerintah bagi para pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya dengan memberikan pinjaman di bawah Rp 10 juta.
Tak hanya memberikan bantuan, di kesempatan itu Jokowi mengingatkan agar para masyarakat juga mampu memanfaatkannya dengan baik serta membayarnya secara disiplin.
"Ini uang pinjaman harus berangsur disiplin cicil. Jadi membagikan. Kalau pinjam naik kita harus punya warung sendiri, punya toko sendiri. Tapi sekali lagi kalau yang namanya pinjam misalnya Rp 7 juta harus punya perencanaan," kata Jokowi di lokasi.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mengajak warga berdialog terkait pemanfaatan bantuan itu. Jika pembayaran dan pemanfaatan dilakukan secara disiplin, warga punya kesempatan untuk mengambil bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan modal pinjaman yang lebih besar.
"Pinjam harus ada perencanaan untuk apa. Kita bisa mengangsur enggak? Ini usahanya berkembang, kalau cara menghitung detail banyak yang sudah berkembang. Nanti di larikan ke KUR karena bisa sampai Rp 500 juta," jelasnya.