Cerita Mahfud Diminta Selamatkan Menteri NU dari Kasus Kardus Durian

15 Agustus 2018 7:55 WIB
Cak Imin, Maruf Amin dan Said Aqil saat melakukan pertemuan terkait pengumuman cawapres Jokowi (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin, Maruf Amin dan Said Aqil saat melakukan pertemuan terkait pengumuman cawapres Jokowi (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mahfud MD akhirnya membalas tudingan para petinggi PBNU yang menyebutnya bukan kader NU sehingga tak pantas menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Tudingan Mahfud bukan kader sempat keluar dari mulut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua PBNU Bidang Hukum, Robikin Emhas pada Rabu (8/8), sehari sebelum Jokowi mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Padahal Mahfud pernah menjadi pengurus badan otonom (banom) NU, Ansor dan Ikatan Sarjana NU (ISNU).
"Gini, saya juga minta maaf kepada keluarga besar PBNU, ribut-ribut soal kader, katanya lho Pak Mahfud itu bukan NU, Yang resmi ada Nusron Wahid ini, saya ini pengurus Ansor periodenya Nusron Wahid ini, yang tanda tangan SK-nya Aqil Siradj, yah ini ada Pak Nusron Wahid," kata Mahfud yang duduk di dekat Nusron Wahid.
"Saya juga sampai hari ini adalah pengurus ISNU Ketua Dewan Kehormatan yang melantik Pak Aqil Siradj," imbuh Mahfud.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Mahfud itu terungkap dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Selasa (14/8) malam. Mahfud MD mengizinkan kumparan mengutip pernyataannya di acara tersebut,
Mahfud merasa aneh jika dia tak diakui sebagai keluarga besar NU, padahal dulunya Said Aqil sering menyebutnya sebagai kader NU. Bahkan, pada saat kasus dugaan korupsi "kardus durian" mencuat dan menyasar kepada salah satu menteri dari NU, Said Aqil pernah memohon kepadanya sebagai kader NU untuk meminta bantuan.
Tetapi, saat ada gejolak politik, Mahfud tidak diakui sebagai kader NU. Meski begitu, dengan kejadian yang dialaminya, Mahfud mengaku tidak membenci NU dan menjadikan semua itu sebagai pelajaran hidupnya.
"Pak Aqil dulu sering menyebut saya sebagai kader, waktu ada kasus seorang menteri terlibat kasus duren, saya ada di Makkah, pagi-pagi subuh Aqil Siradj itu telepon, 'Pak Mahfud, Pak Mahfud tolong sebagai sesama kader NU tolong ini diselamatkan, nanti NU rusak kalau ini kena', begitu ada kasus politik begini bilang (saya) bukan kader. Tapi di NU itu memang banyak guyonan, saya menganggap ini guyon-guyon aja," ungkapnya.
Mantan Ketua MK, Mahfud MD (Foto: Twitter  @mohmahfudmd )
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua MK, Mahfud MD (Foto: Twitter @mohmahfudmd )
Sebelumnya, Said Aqil menyebut bahwa Mahfud MD bukan merupakan kader NU. Keluarga Mahfud-lah yang merupakan kader NU. Tak hanya Said Aqil, pengurusnya, Robikin juga mengatakan Mahfud tidak termasuk dalam daftar kader NU yang dinominasikan sebagai kandidat cawapres Jokowi. Jika Jokowi nekat menunjuk Mahfud sebagai cawapres, maka NU akan lepas tangan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, PBNU memang memiliki misi untuk meloloskan cawapres Jokowi dari kalangan atau kader NU.
Lalu bagaimana pendapatmu terhadap pengakuan Mahfud itu? Yuk komen di tautan berikut