Cerita Nenek Dian Bawa Jasad Cucu Pakai Motor hingga Ditolong Polisi

18 September 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Islamiyati, nenek yang ditolong polisi saat menggendong jasad cucunya di Cilincing.  Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dian Islamiyati, nenek yang ditolong polisi saat menggendong jasad cucunya di Cilincing. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Cerita seorang nenek bernama Dian Islamiyati (36) menggendong jenazah cucunya di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi viral di media sosial. Kejadian ini terjadi pada Selasa (17/9) sore kemarin.
ADVERTISEMENT
Dian menggendong jenazah cucu yang baru dilahirkan anaknya, Insani Aura Stefani (17), yang meninggal di Puskesmas Cilincing karena lahir prematur. Nenek Dian kemudian ditolong oleh seorang polisi, Aiptu I Wayan Putu Sumerta, yang mengantarkannya sampai ke rumah, karena motor yang dinaikinya bersama keponakannya mogok.
"Anak saya melahirkan tapi dalam keadaan belum waktunya, karena baru 28 minggu, posisi 6 bulan kan prematur. Nah setelah melahirkan itu si baby itu tidak bisa tertolong karena belum waktunya," kata Dian ketika ditemui di rumahnya di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (18/9).
Setelah kejadian, ia sempat diminta pihak Puskesmas untuk mengisi data sebagai keterangan bayi yang dilahirkan meninggal. Barulah setelah itu ia dan keponakannya diizinkan membawa pulang jenazah sang bayi.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Aura masih berada di puskesmas dan menjalani perawatan intensif sampai kondisinya pulih.
Seorang ibu yang mengendong jenazah di Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
"Setelah melahirkan jam 14.00 WIB siang otomatis ditahan, dari pihak puskesmas untuk saya harus ngisi biodata berbagai macamlah. Pas jam 16.00 WIB, saya sudah diizinkan untuk membawa pulang si baby itu," tuturnya.
Dian memutuskan membawa pulang jasad cucunya dengan motor, karena puskesmas hanya memiliki mobil ambulans untuk orang sakit. Ia pun tak mempersalahkannya, dan tetap membawa pulang dengan motor.
Surat dari dokter pun diberikan kepada Dian, untuk mengantisipasi terkena razia polisi atau terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan. Setelah itu, Dian membawa pulang sang cucu bersama keponakannya sambil mengendarai motor.
"(Dokter tanya) 'ibu membawanya dengan menggunakan apa?', 'itu ada keponakan saya membawa motor'.'Oh ya sudah enggak apa-apa, tapi kalau nanti seandainya di jalan ada halangan atau tilang polisi, tolong tunjukkin surat dari dokter'," ucap Dian sambil menirukan dokter.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak tahu dong kalau bakal ada musibah di tengah jalan. Pas di perempatan KBN Marunda situ, motor itu mogok kehabisan bensin," tambahnya.
Saat mogok itulah, ia bertemu dengan Aiptu I Wayan Putu Sumerta. Polisi itu sempat menanyakan bertanya kepada Dian mengapa motornya mogok, sampai akhirnya Dian ditawarkan bantuan untuk diantar pulang sampai ke rumah.
Polisi beri tumpangan ibu penggendong jenazah di Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
"Saya dipanggil dari petugas kepolisian ada 3 tuh langsung saya samperin. Saya ditanya-tanya kemudian polisi menawarkan ke tempat tujuan saya," kata dia.
Akhirnya, Dian pulang diantarkan dengan mobil polisi, bahkan sampai ke gang rumahnya yang sempit. Tak hanya itu, Dian juga sempat diberikan sejumlah uang oleh polisi.
"Saya diantar pakai mobil sampai depan (gang) sampai polisi masuk kesini, meminta maaf kepada saya terus ikut berduka cita. Sampai saya dapat santunan dari Pak Pangdam," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dia memberikan saya Rp 200 ribu, itu membuat saya membantu banget bagi saya. Karena kondisi saya lagi keadaan kritis keuangan, pikiran juga lagi entah bagaimana," lanjutnya.
Polisi beri tumpangan ibu penggendong jenazah di Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Dok. Istimewa
Di sisi lain, ia mengungkapkan pihak puskesmas membebaskan biaya perawatan rumah sakit karena menggunakan BPJS Kesehatan.
"Tadi dari pihak puskesmas sudah datang kesini, sudah bilang ke saya itu dibebaskan sampai anak ibu sehat. Nanti anak ibu boleh pulang," tutupnya.
kumparan juga sempat mengunjungi Puskesmas Cilincing. Namun, kepala Puskesmas Cilincing tidak ada di lokasi karena sedang membuat laporan ke Sudin Jakarta Utara.