Cerita Persiapan Nyaleg Krisdayanti: Pelatihan Pancasila 17 Jam

2 Agustus 2018 9:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krisdayanti. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanyi Krisdayanti mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mendaftarkan diri menjadi bacaleg DPR dari PDIP. KD--sapaannya--mengaku, ia bersama rekan sesama artisnya yang menjadi bacaleg PDIP digembleng agar menjadi calon wakil rakyat yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan ada pembekalan yang lebih padat. Tadi saya juga dengar (materi) tentang Pancasila bisa sampai 17 jam,” kata Krisdayanti, dalam keterangannya, Kamis (2/8).
KD juga bercerita, persiapan administrasi untuk menjadi caleg rupanya tidak mudah. Menurutnya, syarat-syarat administrasi caleg adalah yang terbanyak yang pernah dia alami.
“Bisa dibilang berkas-berkasnya terbanyak dan terepot. Ya mungkin kalau tidak nyaleg saya tidak punya kesempatan untuk mengurus ke pengadilan, SKCK, dan lain-lain,” lanjutnya.
Selain itu, KD juga mengaku, ia harus menjalani sejumlah tes mulai dari kesehatan hingga psikologis. Namun, KD mengaku lega, sebab ia bisa lolos dari serangkaian tes yang ia ikuti tersebut.
Krisdayanti Nyaleg lewat PDIP (Foto: IG @krisdayantilemos)
zoom-in-whitePerbesar
Krisdayanti Nyaleg lewat PDIP (Foto: IG @krisdayantilemos)
“Saya ikut psikotest dengan 600 pertanyaan yang melatih kita untuk melatih kesabaran. Memang saya belum pernah lakukan sebelumnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain menambah pengetahuan, menurut KD menjalani pembekalan bacaleg di PDIP juga bermanfaat untuk mempersiapkan mentalnya sebelum terjun di dunia politik.
“Jadi secara mental ada bridging, kayak mental yang harus disiapkan. Karena memang latar belakang kami tidak semudah membalik telapak tangan (untuk masuk ke politik)," tuturnya.
Jika kelak lolos menjadi anggota DPR, KD mengatakan sudah memiliki strategi agar ia tetap bisa menjaga integritasnya. Menurutnya, menjaga integritas penting di tengah maraknya kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR.
"Disiplin bicara, disiplin berpikir, disiplin iman, dan disiplin tata krama, saya percaya itu,” urainya.