Pinot Ichwandardi dan Impiannya Membuat Orang Tertawa

5 Januari 2017 15:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Video parodi Pinot Ichwandardi (Foto: Instagram/@pinodita)
Pinot Wahyu Ichwandardi. Dia animator Indonesia dengan kemampuan yang sudah diakui dunia internasional. Kali ini, Pinot kembali memperlihatkan karya kreatifnya. Lewat postingan video pendek yang diunggah melalui akun media sosial seperti Vine, Facebook dan Instagram, Pinot membawa kerumitan proses mengedit sebuah video menjadi karya yang menghibur banyak orang.
ADVERTISEMENT
Menggunakan berbagai teknik video seperti camera tracking, rotoscoping, compositing dan color grading, karya yang dihasilkan Pinot bukan sekadar video parodi sembarangan. Bagi orang awam yang tak paham berbagai teknik editing video, karya Pinot amat mengesankan dan sangat menghibur. Terlebih saat video itu ia bagikan melalui akun media sosial.
Pria kelahiran Surabaya, 29 Oktober 1969, ini mengatakan, video parodinya memang dibuat agar masyarakat bisa terhibur dan tertawa.
Pinot yang sempat bekerja di salah satu televisi swasta di Indonesia, memanfaatkan media sosial sejak 2013 untuk memperlihatkan hasil karyanya lewat video pendek. Pinot rajin mengunggah video animasinya melalui Vine dalam beragam konten. Video animasi tersebut ia padukan dengan lingkungan sekitar sehingga hasil animasinya terasa sangat nyata.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya animasi, Pinot yang saat ini bekerja sebagai animator dan content creator di sebuah digital agensi bernama Vayner Media di Manhattan, New York, sudah lama membuat video plesetan tren yang sedang ramai di jejaring sosial. Dalam video terbaru yang ia unggah di Facebook dan Instagram, Pinot melakukan proses syuting dan editing yang 'niat banget'.
"Dari dulu memang seneng mleset-mlesetin topik yang lagi hangat dalam bentuk parodi video. Cuma baru kali ini lebih giat dan niat karena punya banyak waktu di rumah," kata Pinot yang dihubungi kumparan via e-mail.
Misi membuat orang tertawa pun jadi agenda dalam setiap karya yang dihasilkan Pinot. Ini bisa terlihat dalam konten di Instagramnya, pinodita. Pinot mengunggah bukan hanya video parodi yang sudah jadi, namun juga memperlihatkan proses syuting dan editing untuk sebuah video.
ADVERTISEMENT
Salah satu video parodinya yang fenomenal adalah perpaduan antara tren 'Om Telolet Om' dengan film terkenal 'Speed' yang dibintangi aktor tampan Keanu Reeves.
Di Facebook, video ini sudah diputar sebanyak 234 ribu kali, mendapat 2.700 tanggapan, 6.831 kali dibagikan, dan menjaring 495 komentar. Video serupa juga diunggah ke dalam akun Instagram Pinot dan sudah dilihat 2.700 orang.
Kemasan video parodi yang apik sontak menjadi hot topic, terutama bagi masyarakat Indonesia. Selain karena mengangkat tema 'Om Telote Om' yang mendunia, Pinot juga tampil mengenakan baju tradisional lurik dan blangkon. Penampilannya yang mirip salah satu pemain Srimulat ini menjadi daya tarik lain yang membuat video parodinya semakin disukai banyak orang.
ADVERTISEMENT
"Ngakak sore, lepas penat!" ujar akun Frenkly Rusli yang menonton video 'Speed' versi Pinot di Facebook.
Tidak hanya 'niat' untuk syuting dan mengedit video, Pinot juga memperhatikan hal-hal kecil seperti menyesuaikan konten video untuk followers-nya.
"Kami belajar untuk membuat konten yang disesuaikan dengan follower kami. Konten untuk global beda dengan orang Indonesia, terutama konten komedi dan parodi. 'Ngeculek' (mencolok) mata ala Srimulat 'ngga' bikin ketawa orang Barat, tapi bisa bikin 'kekelen' (tertawa ngakak) orang Indonesia," tutur ayah tiga anak ini.
Pinot memilih tema dan konsep video disesuaikan dengan tren di media sosial. Apa yang sedang ramai dibicarakan di media sosial, sebisa mungkin Pinot ikut meramaikan tren tersebut dengan karyanya.
ADVERTISEMENT
Dalam pengerjaan video parodinya, Pinot mengajak keterlibatan sang istri Dita W. Yolashasanti, ketiga anaknya Arwen, Leia, dan Neo, juga teman-teman dekatnya.
Pinot memilih menggunakan ponsel pintar untuk merekam seluruh video yang akan ia gunakan, lalu melakukan editing sendiri. Pemilihan ponsel sebagai alat rekam bukan tanpa alasan.
Ia memilih menggunakan ponsel karena karya yang disajikan memang khusus untuk mobile content, dengan spesifikasi berupa durasi video pendek. Format dan ukuran filenya pun ringkas. Meski begitu, untuk beberapa teknik video, Pinot juga menggunakan kamera DSLR agar mendapat hasil lebih bagus.
"Kadang sesekali kami menggunakan kamera DSLR ketika butuh lensa khusus atau treatment pencahayaan khusus. Proses editing biasanya terputus-putus karena disambi dengan kegiatan lain. Untuk video parodi 'Speed', butuh total waktu 16-18 jam dari mulai shooting dan pasca produksi," tutur lulusan Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ini.
ADVERTISEMENT
Dengan dedikasi untuk menghasilkan konten berkualitas, tak heran jika video parodi karya Pinot mendapat respons positif dari masyarakat. Beberapa orang memberikan pujian untuk editing video yang digunakan, namun banyak juga komentar yang mengungkapkan rasa bahagia karena bisa 'ngakak' setelah melihat video Pinot.
Tujuan memberikan hiburan yang bisa membuat orang tertawa pun sukses dicapai Pinot dan Dita.
"Sejak kami aktif di media sosial, kami belajar bagaimana beraktivitas di sana. Bagaimana bentuk interaksi timbal balik dan engagement yang terjadi dengan follower. Bagaimana caranya agar kami selalu memberi cerita positif ke orang banyak, semata karena kami seperti sedang di atas panggung,'" tutup Pinot.
ADVERTISEMENT