Cerita Prabowo yang Berat Tinggalkan PKS: Mereka Setia

21 April 2018 12:43 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Sohibul Sandi Sepedaan Bareng. (Foto: Kevin/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Sohibul Sandi Sepedaan Bareng. (Foto: Kevin/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hubungan Partai Gerindra dan PKS di politik sepertinya akan semakin langgeng. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa PKS adalah partai yang setia di kala suka mau pun susah. Karena itu, berat bagi Prabowo meninggalkan PKS.
ADVERTISEMENT
Gerindra dan PKS memang acap kali berkoalisi di kontestasi pilkada hingga pilpres.
"Menurut saya PKS adalah kawan setia. Kala susah mereka tak tinggalkan Prabowo dan Gerindra. Jadi susah saya tinggalkan PKS," ungkap Prabowo di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (21/4).
Namun, Prabowo bercerita, ketika di awal perjumpaannya dengan PKS, dirinya sebenarnya takut. Sebab, PKS sering digambarkan dengan Islam garis keras. Begitu juga sebaliknya, persepsi elite PKS saat itu juga takut dengan Prabowo yang berlatar belakang militer.
Tetapi, pandangan itu telah sirna dan kini partainya dengan PKS menjadi mitra koalisi yang setia.
"Saya dengan PKS ada hubungan khusus. Mereka tak mau dikatakan sekutu. Mereka ingin dibilang segajah. Pengalaman saya dengan PKS pertama agak menakutkan mereka takut saya, saya takut mereka. Katanya Islam garis keras, Prabowo militeristik jadi suka meledak-ledak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo meminta PKS tidak lelah berjuang bersama Gerindra untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Khusus pilpres, Prabowo berharap, PKS dan partai lain dapat bergabung menciptakan koalisi segajah demi memenangkan Pilpres 2019.
"Semoga bersama-sama kita berjuang untuk tegakkan kebenaran keadilan kejujuran di Indonesia. Semoga Gerindra-PKS dan partai lain banyak gajah lain yang ingin gabung ke kita bersama-sama kta selamatkan masa depan RI anak dan cucu kita," pungkasnya.