Cerita Sukses Wishnutama dan Erick Thohir Berbisnis di Dunia Digital

18 Agustus 2019 19:37 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Creative Director Asian Games 2018, Wishnutama Kusubandio dan Komisaris Utama Mahaka Group, Erick Thohir menjadi narasumber dalam acara 'Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital' di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Adim Mugni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Creative Director Asian Games 2018, Wishnutama Kusubandio dan Komisaris Utama Mahaka Group, Erick Thohir menjadi narasumber dalam acara 'Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital' di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Adim Mugni/kumparan
ADVERTISEMENT
Creative Director Asian Games 2018 Wishnutama dan Komisaris Utama Mahaka Group Erick Thohir menjadi narasumber di acara 'Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital' di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8).
ADVERTISEMENT
Di depan para pengusaha muda itu, keduanya membagikan cerita suksesnya membangun bisnis di dunia digital.
"Cita-cita saya dari kecil sampai kuliah malah ingin jadi tentara, sampai mendapat beasiswa militer," ungkap Wishnutama membuka ceritanya.
Namun, menurutnya, seiring berjalannya waktu, ada banyak faktor yang bisa mengubah jalan hidup seseorang, termasuk soal cita-cita. Meski impian yang sudah diperjuangkan sejak kecil tak bisa terwujud, Wishnutama meminta agar hal itu tidak membuat semangat menjadi turun.
Wishnutama di kumparan Onboarding Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Pada saat kita tidak bisa mencapai cita-cita kita sejak SD, ya jangan sampai down. Kita bangkit lagi, cari opportunity lagi, bersyukur dengan opportunity yang kita dapatkan dan manfaatkan itu sebaik mungkin," tuturnya.
Wishnutama menilai, berbisnis di dunia digital tidak semata-mata soal benda yang menarik untuk dijual saja. Tetapi, juga tentang jasa apa yang bisa ditawarkan kepada konsumen untuk menyelesaikan masalah yang ada.
ADVERTISEMENT
"Konten-konten yang bagus juga harus dibuat. Jangan sampai, konten asing merajai di Indonesia. Jadi bukan hanya benda yang bisa dijual, tapi juga service, talenta, kreativitas. Jangan sampai, Indonesia menjadi target market negara lain, jadi incaran bangsa lain," tegas Wishnutama.
Creative Director Asian Games 2018, Wishnutama Kusubandio dan Komisaris Utama Mahaka Group, Erick Thohir menjadi narasumber dalam acara 'Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital' di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Adim Mugni/kumparan
Sementara itu, Erick mengaku cita-citanya sejak kecil masih sejalan dengan profesinya saat ini. Sebab, menurut Erick, cita-cita tidak akan pernah bisa terwujud jika tidak disertai dengan tindakan nyata.
"Punya cita-cita, tidak punya disiplin dan kerja keras itu namanya hanya mimpi," ucap Erick.
Erick menilai, saat ini adalah momentum yang baik bagi generasi muda untuk menjadi inisiator bisnis baru. Sebab, pemerintah tengah gencar mendukung adanya startup-startup baru yang bisa memajukan bisnis di dunia digital.
Erick Thohir Uno berpidato saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Entrepeneur yang baru harus belajar bisnis model. Bisnis model itu akan jadi kunci step berikutnya, apakah unit usahanya unit unggulan atau tidak. Jadi tidak asal mulai," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengingatkan agar generasi muda tetap menjaga integritasnya, karena bisnis bukan hanya soal inovasi tapi juga manusia. Erick juga sepakat dengan Wishnutama yang menegaskan agar generasi muda bisa berkolaborasi dan tidak membiarkan Indonesia menjadi target penjualan negara lain.
"Jangan sampai berkompetisi antara pemerintah dengan swasta, padahal kita harus saling mendukung, kita harus berkompetisi dengan negara lain," pungkas Erick.