Cerita Warga soal Kebakaran di Tamansari yang Paksa 376 Jiwa Mengungsi
PerbesarADVERTISEMENT
Ridwan, warga Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, begitu terkejut saat mendengar teriakan kebakaran dari tetangganya. Ia yang sedang bersantai di dalam rumah pun bergegas keluar melihat situasi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Ia betul-betul tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, api besar tengah melahap atap rumah tetangganya pada Selasa (26/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Ridwan dibantu warga lainnya pun langsung berlari ke pos RW untuk mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Alat berwarna merah itu digunakan menyemprot dari bawah. Namun tidak bisa menjangkau api yang kadung membesar karena material rumah semipermanen itu mudah terbakar.
“Saya enggak berani naik ke atas, karena rumahnya semipermanen. Jadi siram dari bawah, tapi enggak kejangkau,” kata Ridwan kepada kumparan, Selasa (26/2), di lokasi.
Angin kencang dan kondisi rumah yang berdekatan membuat api cepat merambat ke rumah lainnya, termasuk rumah Ridwan. Ia mengaku tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga yang dimiliki. Saat kebakaran terjadi, ia hanya membawa jam tangan dan ponsel.
ADVERTISEMENT
“Kalau surat-surat mungkin dibawa sama adik saya. Kalau saya cuma ini saja, jam tangan sama handphone. Ini juga tidak tahu tiba-tiba saya masukin ke plastik. Warga lain juga enggak sempat nyelamatin barangnya, pada milih selamatin jiwa,” kata Ridwan.
Kebakaran di permukiman padat itu awalnya terjadi saat tetangganya tengah memasak. Kebocoran gas diduga menjadi penyebab api membesar.
“Itu kita sudah pernah bilang, ibu saya almarhum tuh paling cerewet, dia bilang jangan masak di (lantai) atas ke RT, RT-nya kita tegur, dia bilang enggak-enggak (masalah). Akhirnya kejadian,” tutur Ridwan.
Untuk mengatasi kebakaran ini, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan mengerahkan 29 unit mobil pemadam gabungan dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Dinas DKI Jakarta. Api berhasil dipadamkan pada pukul 13.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, Lurah Krukut Agus Satiawan mendata terdapat 30 rumah di RW 07 terdampak. Sebanyak 376 jiwa dari 74 KK kini harus mengungsi.
“Untuk pengungsian kita taruh di pos RW 07 sama Balai Pengobatan Akupuntur di dekat sini,” ujar Agus.
Warga bersama PPSU Kelurahan Krukut saat ini bergotong royong mengangkut puing-puing kebakaran. Barang yang sekiranya masih bisa digunakan, mereka sisihkan untuk kembali membangun rumah mereka. Selebihnya terpaksa harus mereka buang.
Tenda pengungsian dari Dinas Sosial pun didirikan di tempat pengungsian. Beberapa bantuan juga sudah berdatangan ke lokasi.
