news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Warga tentang Kakek Khalik yang Tak Mau Menyusahkan Orang Lain

24 Januari 2018 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khalik, kakek penjual boneka (Foto: Facebook/Ardhy Towew)
zoom-in-whitePerbesar
Khalik, kakek penjual boneka (Foto: Facebook/Ardhy Towew)
ADVERTISEMENT
Kisah Khalik, kakek berusia 80 tahun yang menjual boneka menggunakan troli ramai dibahas warganet setelah kisahnya diunggah oleh Muhamad Hardiansyah lewat akun Facebook @ArdhyTowew, Rabu (17/1).
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan tersebut tampak Khalik sedang menjajakan boneka dagangannya dengan troli yang ia dorong sendiri. Hardiansyah membagikan kisah itu dengan tujuan agar dagangan Khalik nantinya habis terjual.
Dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (22/1), Hardianyah mengungkapkan ia mellihat Khalik berjualan ketika hendak berangkat ke kantor di Jalan Enggano Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tepatnya di depan Bank BCA pada Rabu (17/1) sekitar pukul 09.00 WIB.
Unggahan tersebut mendapat banyak respons positif dan dukungan dari netizen. Tak jarang mereka ingin membeli boneka dagangan kakek Khalik. Hingga saat ini, unggahan tersebut dibagikan sebanyak 17.402 kali dan mendapat like sebanyak 10 ribu orang.
Selain Hardiansyah, kumparan juga meminta tanggapan warga di sekitar lingkungan Khalik berjualan. Djoyo, salah satu warga Tanjung Priok membenarkan bila Khalik pernah tidur di Masjid Al-Husna, tetapi saat ini ia lebih sering melihat kakek tersebut tidur di trotoar kantor Telkom, tepatnya di seberang Masjid.
ADVERTISEMENT
"Dari tiga hari lalu banyak yang cari dia buat beli boneka, mungkin gara-gara postingan itu," kata Djoyo saat ditemui kumparan, Senin (22/1).
Tanggapan yang sama juga diungkapkan oleh Dudi, warga Tanjung Priok lainnya. Ia mengatakan boneka dagangan Khalik sudah laku terjual pada minggu ini. Ia menduga semua boneka itu ludes diborong pembeli karena unggahan Hardiansyah. Padahal biasanya boneka itu terjual dengan waktu lama.
Dudi juga mengatakan Khalik memang tak pernah mau menjawab jika ditanya seputar keluarganya, ia bahkan dikenal sebagai seorang yang cukup tertutup di lingkungannya. Meski begitu, Khalik juga dikenal mandiri dan tidak suka menyusahkan orang lain.
"Saya salut sama dia, umur sudah segitu tapi masih mau usaha. Bukan ngemis gitu. Kalau ada yang beli ngasih lebih itu beda lagi ya," ujar Dudi kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Selain Djoyo dan Dudi, salah seorang pedagang mie ayam, Harjo yang biasa berdagang di seberang Masjid Al-Husna juga turut memberikan tanggapan mengenai kisah kakek Khalik.
Menurutnya kakek berusia 80 tahun itu memiliki pendengaran yang kurang jelas. Tak hanya itu, Khalik juga sempat meminta tolong Harjo untuk mengantarnya ke rumah sakit.
"Dia pernah minta untuk diantar ke rumah sakit. Karena waktu itu siang, belum ada yang buka dokternya. Akhirnya ketika sore ada yang mengantarnya pakai becak. Dia kayanya sakit paru-paru," ucap Harjo.
Namun seminggu belakangan ini, Harjo tak lagi bertemu Khalik. Dia menduga kakek bertubuh kurus itu pulang ke kampung halamannya usai semua boneka dagangannya laku terjual.
"Kalau saya dengar sekilas sih di Pemanukan, Subang, Jawa Barat kampungnya. Ya mungkin keluarganya ada di sana. Dia di sini belum lama, pertengahan Desember kalau tidak salah tiba-tiba kelihatan di sini," ucap Harjo.
ADVERTISEMENT