Cerita Yusril Dipanggil Adik oleh Megawati Saat Dulu Jadi Menteri

23 Januari 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Facebook Yusril Ihza Mahendra)
zoom-in-whitePerbesar
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Facebook Yusril Ihza Mahendra)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia era Presiden Megawati Soekarnoputri, Yusril Ihza Mahendra, bercerita mengenai kepemimpinan Megawati. Yusril mengungkapkan, ia selalu dipanggil adik oleh Megawati saat msih menjadi menteri. Menurutnya, itu adalah panggilan akrab dari Megawati, ibarat seorang kakak kepada adik.
ADVERTISEMENT
"Ibu Megawati banyak memberikan bimbingan nasihat. Dan (saya) selalu dipanggil adik. Lama manggil saya begitu," kata Yusril saat memberi ulasan mengenai sosok Megawati dalam peluncuran buku 'The Brave Lady' di Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (23/1).
Menurut Yusril, panggilan 'adik' dari Megawati karena ia adalah anggota Kabinet Gotong Royong termuda. Meski menjadi menteri termuda di kabinet Megawati, namun Yusril mengaku mendapat tantangan dalam mengurusi kementerian yang sangat besar.
"Mungkin saya anggota kabinet paling muda. Dan disuruh memimpin departemen terbesar, memiliki 27 ribu pegawai di Indonesia. Berat sekali tantangan pada kami waktu itu," jelas Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) itu.
Megawati (kedua kiri) menerima Buku 'The brave Lady'.  (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati (kedua kiri) menerima Buku 'The brave Lady'. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Saking dekatnya dengan Megawati dan keluarga, Yusril mengaku kerap berkunjung ke kediaman Megawati. Dalam kesempatan itu, ia mengaku sering mendapat masukan dari Megawati terkait kinerja Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah atas bimbingan, tidak putus putusnya memberikan arahan. Saya sering datang ke rumah Ibu Mega. Saya dengan almarhum Bang Taufiq Kiemas (suami Megawati) sering diolok-olok 'Ril, apa lagi kau datang ke sini, gitu," kelakar Yusril.
Menurut Yusril, banyak perubahan di bidang hukum yang terjadi di era Megawati. Yusril memberi contoh salah satunya adalah pemisahan Mahkamah Agung (MA) dengan Departemen Kehakiman.
"Banyak lembaga diciptakan, Mahkamah Konstitusi, PPATK, dan banyak lagi, pemisahan TNI-Polri. Itu berat sekali, dibikin UU, UU tentang Kepolisian, UU tentang Kejaksaan, singkat kata zaman Bu Mega itu terjadi perubahan cukup besar di bidang hukum," tegas Yusril.
HUT ke-71 Megawati Soekarnoputri  (Foto: Fitrah Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
HUT ke-71 Megawati Soekarnoputri (Foto: Fitrah Andrianto/kumparan)
Buku Brave Lady merupakan tulisan para menteri Kabinet Gotong Royong di masa Megawati menjadi Presiden ke-5 RI. Buku yang berisi cara pandang kabinet terhadap rekam jejak, keputusan, dan dinamika kepemimpinan Megawati diluncurkan dalam rangka HUT ke-72 Megawati.
ADVERTISEMENT
Peluncuran ini dihadiri oleh Megawati, Wapres Jusuf Kalla, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, eks Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Gien Gie, hingga eks Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.