Cerita Yusril Mengalah Untuk Gus Dur di Pemilu 1999

5 Mei 2018 2:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBB Yuzril Ihza Mahendra mengaku pernah mengalah dalam Pilpres 1999 saat menghadapi lawan politiknya, KH Abdurahman Wahid (Gusdur) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
"Saya memenuhi syarat, di tengah jalan saya didesak mundur dan akhirnya saya memutuskan untuk mundur," kata Yusril di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (4/5).
Yusril mengklaim, karena pengunduran dirinya itulah, Gus Dur terpilih menjadi Presiden ke-4 RI. Kemudian, karena dalam pidato pengunduran dirinya ia mengarahkan dukungan untuk Gus Dur
"Terpilihnya Gus Dur, diawali pidato singkat saya mengundurkan diri dan pendukung saya di MPR mohon mengalihkan dukungan ke Gus Dur demi Ukhuwah Islamiyah," jelas dia.
Setelah Gus Dur terpilih, Yusril menerangkan, ia dipanggil Gus Dur untuk menjadikannya sebagai Menteri Kehakiman. Setelah pertemuan dia bertemu dengan rombongan Kiai, termasuk mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Sorenya saya dipanggil Gus Dur ke Wisma Negara bicara sama Gus Dur. Dia minta saya menteri kehakiman. Sudah bicara saya turun lift," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Begitu lift dibuka rombongan Kiai termasuk Khofifah berkata Pak Yusril 'kami warga nahdiyin terima kasih pada sampeyan. Sudah ikhlas mundur dari presiden memberi kesempatan pada KH Abdul Wahid," lanjutnya.
Dari cerita tersebut, dia memohon agar tak ada perpisahan antar kelompok dalam Islam. Ia pun menegaskan hal tersebut ada dalam partainya untuk bisa saling menyatukan.
"Saya mohon mulai dari hari ini tidak ada jurang pemisah keluarga Masyumi dan NU. Sekarang untuk menggalang keluarga Islam. Makanya kita gelar PBB bela Islam, Bangsa dan NKRI," tuturnya.