CH-4, Drone Buatan China yang Dipamerkan dalam Perayaan HUT TNI

6 Oktober 2019 15:39 WIB
Drone CH 4 milik TNI Angkatan Udara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Drone CH 4 milik TNI Angkatan Udara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dalam perayaan HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tidak hanya pesawat tempur yang dipamerkan pada hari ini, tapi juga pesawat tanpa awak atau drone.
ADVERTISEMENT
Pesawat yang dikendali dari jarak jauh itu melintas di langit Lanud Halim Perdanakusuma pada Sabtu (6/10). Pembawa acara kemudian mengenalkan pesawat itu adalah CH-4.
CH-4, Drone Tempur Kebanggaan TNI, Made In China. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Nama panjang pesawat itu adalah Chai Hong 4, chai hong dalam bahasa Mandarin berarti pelangi. Pembuatnya adalah China Academy of Aerospace Aerodynamics, perusahaan milik Pemerintah China.
Drone CH 4 milik TNI Angkatan Udara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Drone ini pertama kali dipamerkan dalam Airshow China pada 2014. Saat pertama kali muncul, CH-4 sering dibandingkan dengan MQ-9 Reaper, drone andalan militer Amerika Serikat.
China Daily memberitakan, drone yang punya kemampuan tempur ini bisa mengudara dengan kecepatan paling tinggi 180 kilometer per jam. Alat ini mampu mengangkut beban sebesar 1.330 kilogram.
Waktu mengudara CH-4 juga relatif panjang. Untuk misi pemantauan, drone ini mampu terbang hingga 30 jam, sedangkan untuk misi penyerangan CH-4 bisa mengudara selama 14 jam.
ADVERTISEMENT
Chief Drone Designer di China Academy of Aerospace Aerodynamics, Shi Wen, mengklaim CH-4 bisa menembakkan rudal ke target sejauh 10 kilometer.
Saat ini, militer dari sejumlah negara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika sudah menggunakan drone ini. Di antaranya adalah Arab Saudi, Pakistan, Zambia, Myanmar, dan Indonesia.
Kemampuan drone ini juga sudah diuji dalam peperangan. BBC memberitakan, militer Irak menggunakan CH-4 dalam pertempuran dengan milisi ISIS di Mosul.
"Militer asing membeli produk kami karena drone kami kuat dan mudah digunakan. Kalau kamu bisa memainkan permainan simulasi, maka kamu bisa menggunakan menggunakan drone kami," kata Shi Wen.
Di China, selain untuk meningkatkan kapasitas militernya, drone ini juga digunakan untuk memantau kebakaran hutan. Salah satu kawasan hutan yang dipantau CH-4 adalah Pegunungan Khingan di timur laut China.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pemerintah China juga telah mengembangkan penerus CH-4 yaitu CH-5. Kemampuan CH-5 diklaim jauh lebih baik dari pendahulunya dari segi lama terbang dan daya angkut. Beberapa negara juga disebut telah berniat memesan pesawat tanpa awak itu.